Konten dari Pengguna

Pelayanan Petugas dalam Ibadah Haji 2023: Sudah Sesuai Standar kah?

Hilda Asiah
Mahasiswa Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
13 Juli 2023 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hilda Asiah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi ibadah Haji. (Sumber: https://pixabay.com/id/photos/mekah-haji-rakyat-kelompok-orang-66985/)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi ibadah Haji. (Sumber: https://pixabay.com/id/photos/mekah-haji-rakyat-kelompok-orang-66985/)
ADVERTISEMENT
Setelah tertunda selama kurang lebih 2 tahun akibat pandemi Covid-19, tahun 2023 ini kerinduan dan juga impian dari para calon Jemaah haji untuk beribadah ke tanah suci akhirnya dapat terealisasi. Penyelenggaraan ibadah haji secara normal kembali dibuka oleh pemerintah Arab Saudi. Keputusan untuk membuka secara normal penyelenggaraan ibadah haji dibuat seiring dengan telah dicabut nya status pandemi Covid-19 oleh WHO.
ADVERTISEMENT
Tak sampai disitu, rasa syukur juga menyelimuti para calon Jemaah haji terhadap pemberitahuan penambahan kuota haji dari pemerintah. Melalui kesepakatan yang dibuat antara pemerintah Arab Saudi dan Pemerintah Indonesia, telah disepakati bahwa Indonesia mendapatkan kuota tambahan dengan total keberangkatan sebesar 221.000 jemaah atau 100% keberangkatan. Adapun rincian calon Jemaah terdiri dari 203.320 Jemaah haji reguler, 17.680 Jemaah haji khusus serta para petugas yang mendapatkan 4.200 kuota jamaah (Kemenag, 2023).
Kementerian agama juga menetapkan bahwa tidak ada pembatasan usia untuk keberangkatan haji, yang berarti untuk usia 65 tahun ke atas masih terdapat peluang untuk berangkat menunaikan ibadah haji tahun 2023. Hal ini juga ditegaskan dalam pembicaraan dengan dirjen PHU yang menyatakan kurang lebih sebanyak 62.000 Jemaah haji telah terdaftar dengan usia 65 tahun keatas pada tahun 2023 ini (Yt: Kemenag, 2023).
ADVERTISEMENT
Hal ini tentu membawa angin segar bagi para calon Jemaah terutama bagi mereka yang telah berusia lanjut dan menunggu lama untuk dapat menunaikan rukun islam yang ke lima ini. Semangat dan antusiasme dalam rangka melakukan ibadah haji pun telah mulai dipersiapkan sejak ketetapan pemerintah ini keluar, menjaga fisik dan pola makan, menata kesiapan jasmani dan Rohani mulai dilakukan salah satunya melalui pelaksanaan manasik haji yang di selenggarakan penyelenggara haji di kota masing-masing.
Setelah melewati masa pandemi tentu nya akan terdapat beberapa perbedaan dalam suasana ibadah haji tahun ini, bagaimana kualitas dalam pelayanan yang diberikan oleh para petugas penyelenggara ibadah haji. Dalam penegasan pernyataan yang diberikan oleh Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) bahwa pemerintah menyiapkan layanan yang dinamakan dengan “Haji berkeadilan dan ramah lansia”, yang mana dalam pernyataannya tidak ada ketergantungan terhadap pembatasan usia pada ibadah haji tahun ini. Oleh karena itu, pemerintah mengarahkan persiapannya kepada seluruh petugas atas sistem layanan ini. Persiapan ini mencakup dengan layanan kewajiban yang ramah dan adil kepada seluruh Jemaah terutama lansia.
ilustrasi para petugas haji yang masih sampai saat ini senantiasa terus melayani para jemaah dengan ramah. (Sumber: doc.pribadi)
Para petugas juga disiapkan sesuai standarisasi pelayanan khusus Jemaah lansia dengan keterkaitan wawasan pelatihan dalam kolaborasinya bersama Center of Aging Learning Studies yaitu pusat studi tentang lansia. Dalam hal ini, dapat dipastikan para petugas akan melewati kualifikasi pemilihan yang khusus dan pada saat terpilih nantinya para petugas sudah dapat mengetahui bagaimana sosok atau karakteristik lansia sekaligus termasuk penanganan jika mengalami gejala penyakit tahap awal. Petugas sendiri sudah didedikasikan untuk mempunyai jiwa yang semangat, antusias, bertenaga atau energik, serta gaya berbicara kepada orang tua dengan menggunakan bahasa yang baik atau lembut untuk memuliakan mereka.
ADVERTISEMENT
ilustrasi petugas jemaah haji yang rutin memeriksa kesehatan para jemaah terutama lansia. (Sumber: doc.pribadi)
Para petugas yang masih selalu senantiasa untuk melayani dalam pemeriksaan kesehatan para jemaah haji. Dilihat dari konfigurasi Jemaah sebanyak kurang lebih 66 ribu Jemaah atau sekitar 30% dari kuota Jemaah haji yang berpartisipasi, para petugas haji menerapkan 4 Pasti, yaitu yang pertama memastikan para jemaah lansia mendapatkan pendamping, baik di kamar ataupun di luar kamar hotel, kedua memastikan bahwa Jemaah lansia mendapatkan asupan gizi dari makanan serta minuman yang cukup, ketiga yaitu memastikan Jemaah lansia mengonsumsi obat pribadinya secara teratur sesuai dosis dan tepat waktu, dan yang keempat yaitu memastikan Jemaah lansia dapat beristirahat dengan cukup baik (kemenag, 12/06/23).
Berikut gambaran para jemaah haji yang mendapatkan fasilitas tempat tidur yang cukup baik dan layak untuk ditempati, dengan menggunakan fasilitas hotel bintang lima.
ilustrasi penampakan kamar hotel yang ditempati para jemaah haji di salah satu hotel terbaik yaitu hotel Al Talayie. (Sumber: doc.pribadi)
ilustrasi salah satu jemaah haji yang bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji. (Sumber: doc.pribadi)
Kualitas pelayanan dan fasilitas yang diberikan juga mendapat kepuasan bagi Jemaah dari Kementerian Agama (kemenag) berdasarkan hasil survei dari Tim Pengawasan Inspektorat Jenderal (itjen) kemenag RI, bahwa setelah dilakukan pengawasan, dari hasil pencapaian tersebut mencakup enam aspek dari segi kelayakan pelayanan para petugas, ibadah, akomodasi, konsumsi, transportasi dan sebagainya berjalan sesuai dengan target SOP yang telah ditetapkan.
ADVERTISEMENT
PPIH juga memfokuskan kegiatan ibadah agar berjalan dengan efektif yang ditandai oleh kepuasan para jemaah, terutama pada bagian akomodasi sampai sekarang juga tidak terdapat keluhan masalah. PPIH juga memberikan pelayanan catering yang mana disajikan dengan citarasa nusantara secara teratur dalam 3 kali sehari, hal ini dikarenakan PPIH melarang para jemaah untuk masak di hotel agar tetap memadai peraturan yang ada, dan bertujuan agar mengurangi kejadian yang tidak diinginkan (Kemenag).
Dari hasil pengawasan survei saya sendiri terhadap para jemaah, bahwa memang benar makanan yang disajikan berupa makanan khas nusantara dan disajikan secara teratur dalam 3 kali sehari, seperti perkataan salah satu Jemaah yang saya wawancara yaitu “makanan nya diberikan 3 kali sehari dengan menu khas Indonesia dan sangat nikmat untuk di konsumsi”, melihat hal itu, justru sudah dipastikan dari segi makanan para jemaah merasa puas akan makanan yang disajikan. Berikut paparan akan makanan yang disajikan dengan 3 kali sehari khas nusantara untuk Jemaah haji.
ilustrasi makanan pagi jemaah haji. (Sumber: doc.pribadi)
ilustrasi makan siang untuk jemaah haji. (Sumber: doc.pribadi)
ilustrasi makan malam untuk jemaah haji. (Sumber: doc.pribadi)
Dilihat dari pelayanan yang diberikan, kepuasan dan kecukupan dalam pelayanan yang diberikan petugas tersebut bergantung pada orang nya sendiri, jadi menurut kalian apakah kualitas dalam pelayanan yang diberikan petugas kepada para jemaah sudah cukup untuk kegiatan ibadah haji tahun ini???
ADVERTISEMENT