Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Jakarta dan Kearifan Lokal Budaya Betawi
22 Juni 2022 16:09 WIB
Tulisan dari Hilda P tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di tengah derasnya modernisasi Jakarta, ada sebuah kampung yang masih menjaga kelestarian asli Jakarta dan kearifan lokal budaya Betawi. Namanya Desa Setu Babakan. Salah satu tempat yang biasa saya kunjungi pada hari Sabtu atau Minggu.
ADVERTISEMENT
Di Setu Babakan banyak terdapat jajanan tradisional khas Betawi seperti kerak telur, laksa, tauge goreng, soto Betawi, soto tangkar, gado-gado, asinan, hingga bir pletok. Setu Babakan yang diresmikan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso pada 20 Januari 2001 didirikan dengan tujuan melestarikan budaya Betawi yang semakin terpinggirkan.
Sangat menyenangkan bisa melihat dan menikmati Kampung Asli Betawi. Jika ingin membeli souvenir, ada ondel-ondel mini beserta kaus khas Betawi. Setu Babakan terletak di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Asyiknya mengenal budaya Betawi membuat saya lebih memahami akar budaya Jakarta yang asli.
Di Setu Babakan ini kita bisa menikmati keindahan alam danau buatan sambil naik perahu atau menikmati jajanan khas Betawi. Pencak Silat Samrah, Gambang Kromong, Qasidah, Keroncong Betawi, Tanjidor, dan Gambus adalah segelintir pentas seni yang bisa kita saksikan. Cukup menyenangkan untuk wisata keluarga.
ADVERTISEMENT
Tempat wisata Kampung Setu Babakan ini dikenal dengan sebutan Kampung Budaya Betawi. Di area lokasi kampung ini kita tidak hanya disuguhkan dengan pemandangan alam yang indah, namun kita juga bisa mendapatkan sisi kisah cerita sejarah dan budaya dari masyarakat Betawi itu sendiri yang merupakan penduduk asli dari Kota Jakarta.
Saya tinggal di Bandung dan bukan asli Kota Jakarta, tetapi belasan tahun saya bekerja di Jakarta. Saya suka suasana Jakarta yang enerjik dan penuh optimisme. Yang saya tidak suka adalah kualitas udara yang makin buruk dan tercemar, sehingga mengganggu kesehatan. Selain tentu saja kemacetan yang kerap ditemui hampir setiap hari. Jakarta juga bukanlah tempat yang nyaman saat pandemi mulai merebak, sebagai episentrum pandemi Jakarta sempat menjadi kota yang menakutkan untuk disinggahi.
ADVERTISEMENT
Di usianya yang ke-495, Jakarta telah menunjukkan taringnya dengan pembangunan infrastruktur yang makin modern. Ajang Formula E yang baru saja digelar membuat Jakarta makin dikenal dunia internasional. Belum lagi transportasi yang makin baik, MRT, TransJakarta, LRT telah mampu menyelesaikan permasalahan transportasi massal yang selama ini dihadapi.
Jakarta Hajatan dipilih sebagai tema ulang tahun di tahun 2022 ini. Di hari ulang tahun yang ke-495 ini, besar harapan kita supaya segala macam permasalahan di Jakarta bisa terselesaikan. Dirgahayu ke-495 Jakarta, tetaplah menjadi kota yang nyaman dan aman untuk kami para perantauan yang sedang singgah.
#HUTDKI495