Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Liem Swie King Raja Smash Bulutangkis
20 September 2021 12:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Hilda P tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era 80-an, siapa yang tak kenal nama Liem Swie King? Salah satu pahlawan bulutangkis yang terkenal dengan gerakan jump-smash khasnya di setiap pertandingan. Atlet yang satu ini berhasil membuat nama Indonesia ditakuti di kancah olahraga bulutangkis dunia.
Liem Swie King sukses merebut tiga gelar All England dan membawa Indonesia tiga kali meraih Piala Thomas. Selain itu jawara di nomor tunggal putra bulutangkis dunia ini juga pernah menyabet dua medali emas Asian Games dan meraih sederet gelar lainnya.
ADVERTISEMENT
Segudang prestasinya di cabang olahraga bulutangkis tidak hanya menjadi inspirasi bagi anak muda di zamannya, tetapi juga berlanjut hingga sekarang. Bulutangkis telah banyak melahirkan atlet-atlet cemerlang dari masa ke masa dan sukses mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Bulutangkis selalu menjadi cabang olahraga andalan Indonesia yang mendulang emas di arena kejuaraan internasional.
Asal mula Liem Swie King menjadi terkenal adalah ketika menantang Rudy Hartono legenda bulutangkis seniornya di ajang Final All England di tahun 1976 dalam usianya ke 20 tahun. Liem muda menjadi perbincangan di kala itu karena dianggap dapat mewarisi estafet kejayaan dan kehebatan seorang legendaris Rudy Hartono di cabang olahraga bulutangkis.
Saya masih kecil ketika pertandingan demi pertandingan Liem Swie King ditayangkan di televisi, tetapi ketika teringat tentang bulutangkis saya pasti akan teringat pada nama Liem Swie King. 15 tahun kontribusinya di dunia bulutangkis Indonesia tidak bisa dipandang kecil. Selain menyumbangkan setumpuk prestasi dan mengharumkan nama bangsa, ia juga menjadi pioner dan tonggak kemajuan dunia bulutangkis Indonesia.
Mungkin gelora euforia kehebatan seorang Liem Swie King semakin redup tergerus waktu, generasi saat ini lebih mengenal Kevin Sanjaya, Marcus Gideon, Anthony Ginting, Jonatan Christie, dan atlet bulutangkis muda lainnya. Namun, di era tahun 80-an, seorang legenda bulutangkis telah lahir dengan julukan "King of Smash" karena kepiawaiannya melakukan jumping smash saat menaklukkan lawan-lawannya.
ADVERTISEMENT
Dengan mencegat shuttlecock di ketinggian yang lebih tinggi, Liem mampu melepaskan tembakan dengan sudut yang lebih curam. Pukulan the king of smash ini menjadi momok yang ditakuti musuh-musuhnya di setiap arena pertandingan.
Kisah kesuksesan Liem Swie King di bulutangkis pun mendapat apresiasi dari dunia seni peran dengan ditayangkannya film "King" pada tahun 2009. Film ini mengangkat cerita perjuangan seorang Liem Swie King hingga menjadi juara dunia cabang olahraga bulutangkis. Apresiasi lain datang dalam bentuk turnamen bulutangkis yang mengatas namakan Liem Swie King, dan digelar tiap tahun dengan tujuan menemukan bibit-bibit muda berbakat.
Tidak mudah perjuangan seorang pahlawan olahraga untuk menorehkan prestasi dan mengangkat nama bangsa di kancah dunia, namun sangat disayangkan apresiasi bangsa kita masih sangat rendah terhadap masa depan atlet-atlet tersebut. Sehingga, masih sedikit minat generasi muda sekarang untuk bercita-cita dan memiliki profesi sebagai atlet olahraga.
Suatu saat nanti, semoga atlet-atlet berprestasi kita dapat lebih dihargai dan diapresiasi prestasinya, sehingga mereka tidak perlu pindah ke negara lain dan bekerja sebagai seorang pelatih. Ilmu dan pengalaman para legendaris dan atlet berprestasi ini bisa lebih berguna jika diturunkan pada generasi muda bangsa ini, dan faktor ekonomi bukan lagi menjadi alasan untuk berpindah negara dan mengabdi di negara lain.
ADVERTISEMENT
"Kuis Kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU""
"Kuis Kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU""
"Kuis Kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU""