Konten dari Pengguna

Planetarium Jakarta, Nostalgia Masa Sekolah

Hilda P
Alumni Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Freelance Writer.
26 Juni 2022 13:25 WIB
comment
340
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hilda P tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saya dibesarkan di sebuah kota kecil yang jauh dari Jakarta, dan berkunjung ke ibu kota hanya jika sedang berlibur bersama keluarga. Pengalaman tentang Jakarta yang masih dikenang hingga saat ini adalah saat mengunjungi Planetarium Jakarta di Taman Ismail Marzuki. Saat itu sekolah saya rutin mengadakan studi tur sebagai bagian dari eduwisata, dan Planetarium menjadi salah satu objek wisata yang dikunjungi selain Taman Mini, Museum Nasional, dan Lubang Buaya.
Foto Gerhana Bulan oleh: Zoltan Tasi/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Foto Gerhana Bulan oleh: Zoltan Tasi/Unsplash
Pengalaman mengunjungi Planetarium sangat berkesan bagi saya. Ini adalah pertama kalinya saya mengunjungi wahana simulasi astrologi dan benda-benda angkasa luar sebagai bagian dari pelajaran ilmu Astronomi. Pengalaman yang luar biasa mengingat saya berasal dari kota kecil yang tidak modern.
ADVERTISEMENT
Teater Bintang Planetarium Jakarta adalah wahana yang paling saya suka. Ruangannya luas dengan kursi-kursi seperti bioskop, ruangan ini menjadi lokasi utama pertunjukan benda-benda luar angkasa. Sedangkan plafonnya berupa kubah besar yang berfungsi sebagai layar sehingga benar-benar terlihat seperti pemandangan di langit.
Kemudian layar akan menampilkan pemandangan langit malam dengan segala kondisi dan situasi. Misalnya pembentukan tata surya, gerhana matahari dan bulan, sejarah kehidupan bintang, dan keadaan tata surya beserta segala isinya seperti galaksi, matahari, planet, dan bulan. Dengan suguhan yang sangat apik selama sekitar 50-60 menit pertunjukan.
Setelah besar dan bekerja di Jakarta, saya masih sesekali mengunjungi Planetarium untuk sekadar bernostalgia. Terlalu banyak pengalaman dan kenangan bersama Jakarta, bahkan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) juga menjadi tempat kenangan bersama orang tua. Mereka dirawat di RSCM selama berbulan-bulan, sehingga setiap saya melewati RSCM sampai hari ini, saya masih bisa mengingat orang tua saya yang sudah meninggal.
ADVERTISEMENT
Jakarta memiliki banyak cerita yang bisa menjadi kenangan bahagia dan sedih. Pengalaman hidup di kota besar, dan kenangan dari tempat-tempat yang pernah dikunjungi tak akan pernah saya lupakan. Saat ini Jakarta sudah berusia 495 tahun, semoga kedepannya Jakarta selalu menjadi kota yang membanggakan bagi warganya. Dirgahayu Jakarta ke-495!
#HUTDKI495