Konten dari Pengguna

Pariwisata Berbasis Bencana di Indonesia

Hilda Averina Putri Wiratno
Mahasiswa Jurusan Pariwisata Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
19 November 2024 17:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hilda Averina Putri Wiratno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar Gunung Merapi diambil oleh Aditya99966, diakses melalui Pixabay.com.
zoom-in-whitePerbesar
Gambar Gunung Merapi diambil oleh Aditya99966, diakses melalui Pixabay.com.
ADVERTISEMENT
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keindahan alam luar biasa, tetapi juga rawan bencana alam. Dengan posisinya yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia sering mengalami gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami. Menariknya, di balik dampak buruk yang ditimbulkan, banyak lokasi bekas bencana di Indonesia yang kini diubah menjadi destinasi wisata. Inilah yang dikenal sebagai pariwisata berbasis bencana.
ADVERTISEMENT
Apa Itu Pariwisata Berbasis Bencana?
Pariwisata berbasis bencana atau disaster tourism adalah konsep wisata yang memanfaatkan lokasi bekas bencana sebagai daya tarik utama. Dalam konsep ini, wisatawan diajak untuk belajar dan merenungkan dampak bencana, memahami fenomena alam, serta melihat bagaimana masyarakat bangkit dan beradaptasi setelah bencana.
Bencana yang terjadi tidak hanya meninggalkan duka, tetapi juga jejak sejarah dan pelajaran yang sangat berharga. Pariwisata jenis ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pengunjung, meningkatkan kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana, dan sekaligus membantu pemulihan ekonomi masyarakat setempat.
Mengapa Lokasi Bencana Bisa Dijadikan Wisata?
Mungkin terdengar aneh jika bencana yang membawa kehancuran bisa dijadikan wisata. Namun, ada alasan kuat mengapa lokasi bekas bencana memiliki daya tarik bagi wisatawan:
ADVERTISEMENT
1. Sejarah dan Edukasi
Lokasi bekas bencana sering kali memiliki nilai sejarah yang mendalam. Misalnya, tsunami Aceh tahun 2004 tidak hanya menjadi tragedi besar, tetapi juga peristiwa bersejarah yang menarik perhatian dunia. Melalui wisata ini, pengunjung dapat belajar tentang penyebab, dampak, dan upaya mitigasi bencana.
2. Pengalaman Unik
Wisata berbasis bencana menawarkan pengalaman yang tidak biasa. Mengunjungi bekas lokasi letusan gunung berapi atau melihat sisa-sisa desa yang terkena tsunami memberikan perspektif baru tentang kekuatan alam.
3. Pemulihan Ekonomi Lokal
Mengubah lokasi bencana menjadi destinasi wisata dapat membantu masyarakat setempat untuk bangkit kembali. Wisatawan yang datang memberikan peluang ekonomi melalui penyediaan jasa tur, penginapan, atau penjualan produk lokal.
4. Kesadaran Mitigasi Bencana
ADVERTISEMENT
Kunjungan ke lokasi bekas bencana juga menjadi momen refleksi untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana di masa depan.
Lokasi Pariwisata Berbasis Bencana di Indonesia
Indonesia memiliki sejumlah lokasi bekas bencana yang kini menjadi destinasi wisata edukatif:
1. Museum Tsunami Aceh (Banda Aceh)
Museum ini dibangun untuk mengenang tsunami dahsyat yang terjadi pada 26 Desember 2004. Selain sebagai tempat peringatan, museum ini juga menjadi pusat edukasi tentang tsunami dan mitigasi bencana.
2. Gunung Merapi (Yogyakarta)
Erupsi Gunung Merapi meninggalkan banyak jejak sejarah dan kawasan yang kini menjadi daya tarik wisata, seperti Lava Tour. Pengunjung dapat menjelajahi kawasan bekas letusan dengan jeep dan melihat langsung dampaknya.
3. Lumpur Lapindo (Sidoarjo)
ADVERTISEMENT
Semburan lumpur yang terjadi sejak 2006 kini menjadi destinasi wisata unik. Di sini, wisatawan dapat melihat langsung bagaimana bencana tersebut mengubah lanskap wilayah dan menjadi pelajaran tentang dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan.
4. Pulau Krakatau (Selat Sunda)
Letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 menjadi salah satu peristiwa vulkanik terbesar dalam sejarah dunia. Kini, pulau ini menjadi destinasi bagi pecinta alam dan peneliti geologi yang ingin melihat jejaknya.
5. Desa Joplin (Semeru)
Kawasan yang terdampak letusan Gunung Semeru menjadi contoh bagaimana alam dapat membentuk kembali lanskap setelah bencana, sekaligus menarik wisatawan untuk belajar tentang kekuatan vulkanik.
Kesimpulan
Pariwisata berbasis bencana di Indonesia tidak hanya menawarkan pengalaman wisata yang berbeda, tetapi juga memberikan edukasi, meningkatkan kesadaran, dan membantu pemulihan ekonomi lokal. Dengan pengelolaan yang baik dan penuh sensitivitas, konsep wisata ini mampu mengubah tragedi menjadi pelajaran berharga, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan.
ADVERTISEMENT
Mengunjungi lokasi bekas bencana bukan hanya tentang melihat jejak kehancuran, tetapi juga tentang menghargai kehidupan, belajar dari masa lalu, dan membangun kesiapan untuk masa depan. Indonesia, dengan kekayaan alam dan sejarah bencananya, memiliki potensi besar untuk terus mengembangkan pariwisata berbasis bencana yang berkelanjutan.