Konten dari Pengguna

Fenomena Konsumerisme di Kalangan Remaja: Harus Diberi Edukasi atau Dibebaskan?

Hilmi Inayatullah Hardy
Mahasiswa Prodi Administrasi Kesehatan Universitas Negeri Makassar, sekarang tidak bekerja.
16 Oktober 2024 16:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hilmi Inayatullah Hardy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: https://www.canva.com/design/DAGTtkYsR8Q/MnaP7uO-LGNt_LTmzGrFcw/view?utm_content=DAGTtkYsR8Q&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=editor
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://www.canva.com/design/DAGTtkYsR8Q/MnaP7uO-LGNt_LTmzGrFcw/view?utm_content=DAGTtkYsR8Q&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=editor
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di era digital saat ini, fenomena konsumerisme remaja semakin meluas dan kompleks. Dengan mudahnya akses informasi dan teknologi, remaja tidak hanya dihadapkan pada berbagai produk dan merek, namun juga gaya hidup yang disajikan dengan sangat menarik. Media sosial adalah salah satu pendorong utama yang digunakan pengiklan dan influencer untuk memengaruhi keputusan pembelian mereka. Namun pertanyaan yang muncul adalah: apakah konsumerisme ini harus kita atasi dengan pendidikan yang memadai atau remajalah yang harus mengatasi hal tersebut haruskah mereka bebas mengeksplorasi pilihan mereka?
ADVERTISEMENT
Konsumerisme remaja tidak bisa dianggap remeh. Di satu sisi, daya tarik produk baru dan tren yang berubah dengan cepat dapat mendorong kreativitas dan inovasi dalam berbelanja. Remaja seringkali terjebak dalam siklus kebutuhan yang didorong oleh periklanan dan norma-norma sosial, sehingga sulit membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Melalui pemahaman yang lebih baik mengenai motivasi dan konsekuensi perilaku konsumerisme, kita dapat menemukan titik temu yang mendukung pengembangan generasi muda sekaligus melindungi mereka dari potensi bahaya.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Fenomena konsumerisme di kalangan remaja merupakan permasalahan kompleks yang memerlukan pendekatan yang cermat. Pendidikan yang baik dapat membantu remaja membuat keputusan yang lebih baik, sementara kebebasan bereksplorasi memungkinkan mereka belajar dari pengalaman. Fenomena konsumerisme di kalangan remaja merupakan cerminan dari perubahan sosial dan budaya yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan antara memberikan pendidikan yang memadai dan memungkinkan remaja menjelajahi dunia konsumsi mereka. Dengan dukungan orang tua, pendidik, dan masyarakat, kita dapat membimbing generasi baru untuk tidak hanya menjadi konsumen yang cerdas, namun juga individu yang sadar akan nilai-nilai yang lebih dalam