Stoikisme Islam

Hilmi Shuhaibur romyi
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung Prodi PAI.
Konten dari Pengguna
6 Mei 2024 14:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hilmi Shuhaibur romyi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/id/images/search/stoikesme/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/id/images/search/stoikesme/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Islam agama yang membawa perdamaian terutama dalam bermuamalah (sosial) istilahnya rahmatan lil a'lamin, yang mana ketenangan dalam hidup selalu ingin dicapai oleh setiap orang, akan tetapi kebanyakan anak muda mencari ketenangan melalui hal-hal yang tidak dibenarkan islam, seperti mabok, mencari musuh, dan masih banyak lagi. terutama minum alkohol hal inilah yang sering dilakukan, menurut mereka (yang suka alkohol) membuat tenang, rileks dan santai, memanglah benar menurut wawancara yang telah saya lakukan, disisi lain ada efek yang tidak diinginkan sebagaimana yang telah dilansir dari website kementrian keseharan (kemenkes) ada beberapa dampak negatif:
ADVERTISEMENT
1) Menyebabkan kerusakan saraf
2) Menyebabkan gangguan jantung
3) Menganggu metabolisme tubuh
4) Menganggu sistem reproduksi
5) Menurunkan kecerdasan
6) Menyebabkan kenaikan berat badan
7) Menggangu fungsi hati
Selanjutnya adalah bagaimana islam mengatur kecemasan yang dialami manusia??, Berbicara soal stoic atau stoa adalah salah satu paham filsafat pada era yunani kuno yakni tentang menerima takdir, tidak sampai situ artinya menerima takdir tidaklah semata-mata ketika mendapat sebuah cobaan kita hanya bisa mengatakan" ya udah namanya juga takdir " yang menjadi pertanyaannya apakah orang tersebut telah melakukan sebuah usaha ataukah tidak, karena dalam stoic harus ada sesuatu yang diusahakan terlebih dahulu setelah itu kita hanya bisa berdoa yang terbaik untuk hasilnya inilah yang disebut sebagai dikotomi kontrol yakni sesuatu yang berada dalam kontrol kita itulah yang kita kendalikan dan adapun sesuatu yang berada diluar kontrol kita itu yang kita serahkan kepada sang maha kuasa.
ADVERTISEMENT
Begitupun islam, Allah berfirman:
وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya
Dari ayat tersebut kita paham bahwa ketika kita ingin berusaha maka Allah akan memberikan hasil sesuai apa yang telah ia usahakan
Ayat tentang sabar, Allah berfirman
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu amat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’
Ketika dengan usaha kita telah kerjakan maka sabar adalah salah satu kunci dari semua hasil yang nantinya akan diperoleh
Ayat tentang tawakkal, Allah berfirman
لَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
ADVERTISEMENT
فَانْقَلَبُوا بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ لَمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءٌ وَاتَّبَعُوا رِضْوَانَ اللَّهِ وَاللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ
(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, “Orang-orang telah mengumpulkan pasukan untuk menyerangmu, karena itu takutlah kamu kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu justru menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah bagi kami dan Dia lah sebaik-baik pelindung.” (173) Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak ditimpa suatu bencana dan mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah memiliki karunia yang sangat besar
Yang ketiga adalah tawakkal, serahkan semua kepada Allah dengan sabar dan ikhlas. itulah stoikisme dalam islam tidak hanya mengandalkan takdir atau usaha saja tapi keduanya selaras dengan hasil kedepannya dan bukan soal usaha dan takdir akan tetapi saat ada problem yang menimpa kehidupan menerapkan apa apa yang telah diajarkan islam ( stoikisme) adalah cara agar kita mendapatkan ketenangan lahir dan bathin bukan merusak jiwa dan raga dengan alkohol karena hanya sesaat.
ADVERTISEMENT