Konten dari Pengguna

Parenting yang Baik: Pencegah Masalah dalam Rumah Tangga

Hilwa Haliya
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah program studi Hukum Keluarga
28 September 2024 16:56 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hilwa Haliya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seperti yang telah kita ketahui saat ini, bahwasannya, disekitar kita banyak sekali berita tetang permasalahan yang terjadi di dalam rumah tangga, seperti perselingkuhan, KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), dan lain sebagainya, dalam hal ini, kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pelaku akan hal itu, akan tetapi, kita bisa melihat dari sisi peran orang tuanya dalam mendidik anaknya. Di dalam rumah tangga, tentunya tidak akan bisa lepas dari masalah yang terjadi antara pasangan suami istri, orang tua terhadap anak, atau sebaliknya, banyak faktor yang menyebabkan munculnya masalah di dalam rumah tangga, untuk meminimalisir terjadinya konflik, dan menciptakan keturunan yang baik, maka penting bagi kita untuk belajar ilmu parenting sebelum menikah.
ADVERTISEMENT
Memiliki keluarga yang harmonis adalah keinginan setiap orang. Karna keluarga yang harmonis akan meningkatkan kualitas hidup dan berdampak baik untuk berbagai hal.
https://www.pexels.com/id-id/pencarian/family/https://www.pexels.com/id-id/pencarian/family/
zoom-in-whitePerbesar
https://www.pexels.com/id-id/pencarian/family/https://www.pexels.com/id-id/pencarian/family/
Menikah bukanlah hanya sekedar soal perjalanan hidup antara sepasang kekasih, melainkan juga terdapat buah hati yang kelak akan hadir ditengah-tengah keluarga kecil tersebut, di mana dalam hal ini, anak perlu mendapatkan kasih sayang, perawatan dan didikkan yang baik dari orang tuanya, menjadi orang tua adalah tanggung jawab besar yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus, maka Ketika menjadi orang tua, diperlukan banyak kesabaran, komitmen dan pemahaman yang baik dalam menjalani peran sebagai orang tua, maka dari itu penting sekali bagi calon pasangan suami istri untuk berbekal ilmu parenting, ilmu pareting yang harus didalami antara lain adalah:
ADVERTISEMENT
1. Dilandasi Dengan Iman dan Amal Yang Sholeh
Menurut ajaran Islam, Iman dan Amal saleh merupakan pangkal dari seluruh kebahagiaan, termasuk dalam kehidupan didalam rumah tangga. seseorang yang melakukan KDRT, perlingkuhan, dan kekejian lainnya, maka dapat dipastikan bahwa iman didalam dirinya kurang, Pasangan suami istri yang telah sepakat untuk mewujudkan keimanan dan amal sholeh dalam rumah tangga, maka allah SWT akan melimpahkan kebahagiaan didalamnya, hal ini terdapat pada firman Allah dalam QS An-Nahl: 97.
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ
مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۝٩٧
‘’Siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia seorang mukmin, sungguh, Kami pasti akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan.’’
ADVERTISEMENT
2. Menjalin Komukasi yang Baik
Dalam sebuah keluarga, komunikasi yang baik sangat penting untuk menciptakan keharmonisan, yaitu komunikasi antara suami-istri, ayah dan anak, ibu dengan anak, hingga adik dan kakak, komunikasi dapat mencegah terjadinya kesalahpahaman. Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam sebuah hubungan.
3. Mampu Mempersiapkan Diri Secara Mental dan Emosional
Bahwa kehidupan yang terjadi setelah menikah, akan memiliki perbedaan yang cukup signifikan, terlebih nanti jika kita sudah memiliki anak dan menjadi orang tua. Pastinya, akan banyak sekali tantangan-tangtangan yang harus kita hadapi. Kita harus mempersiapkan diri kita dengan memperbanyak pengetahuan dalam rumah tangga, baik itu cara dalam menangani emosi, ekonomi, dan cara mengasuh anak yang baik, atau lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
4. Dapat Mempersiapkan Pola Asuh yang Baik
Mempelajari ilmu parenting juga termasuk alternatif dalam mempersiapkan pola asuh yang baik, ilmu parenting juga akan memudahkan pasangan dalam membentuk komunikasi yang baik, sehingga dapat menjalin hubungan yang kuat antara pasangan sebagai orang tua dengan anak.
5. Mampu Menghindari Menjadi Orang Tua yang Asal-asalan
Alasan lain yang menjadikan seseorang harus belajar ilmu parenting adalah untuk menghindari menjadi orang tua yang asal-asalan. Bahwa menjadi orang tua itu bukannlah hal yang mudah untuk dilakukan, akan tetapi membutuhkan pengetahuan yang baik dalam mendidik anak-anaknya kelak.
6. Kemauan Untuk Terus Belajar, Bahkan setelah menjadi orang Tua
Belajar Parenting Skills adalah investasi yang berharga untuk masa depan keluarga yang bahagia dan harmonis. Calon orang tua yang mempersiapkan diri dengan baik akan lebih siap dalam menghadapi tantangan dalam mengasuh anak dan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi perekmbangan anak. Dengan demikian, mereka tida hanya menjadi orang tua yang lebih baik, tetapi juga menjadi pasangan yang lebih kuat dalam menghadapi segala perubahan dan tantangan hidup bersama.
ADVERTISEMENT
Ada sebuah kasus yang terjadi di Medan karena impitan ekonomi, seorang ibu yang menjual bayi yang baru dia lahirkan seharga Rp20 juta, kasus serupa juga yang terjadi pada bulan Febuari lalu, yaitu seorang ibu di Tambora yang menjual bayinya seharga Rp4 juta, alasannya adalah karena masalah ekonomi dan tidak adanya dukungan (supporting system) dari pihak suami, keluarga, dan kerabat. Dan banyak macam kasus lainnya yang serupa, hal ini dikarenakan orang tua yang belum siap dalam masalah mental dan pengetahuan dalam menangani masalah yang terjadi didalam rumah tangga, dan kurangnya perhatian atau kasih sayang dari seorang suami, seorang ibu yang kehilangan akal sehat dan naluri keibuannya. Mereka rela menjual bayi yang dikandungnya demi mendapatkan sejumlah uang. Mereka hanya berpikir tentang cara bertahan hidup, yaitu agar bisa makan pada hari itu. Hal ini menjadikan pikiran mereka menjadi sempit.
ADVERTISEMENT
Faktor pendidikkan juga berperan besar dalam hal ini, Banyaknya kasus ibu yang menjual bayinya menunjukkan bahwa system pendidikkan kita yang gagal menghasilkan orang-orang yang berpikir cerdas dan kurangnya orang-orang yang bertakwa. Hal ini disebabkan karna asas pendikkan yang sekuler dan tujuan pendidikkan yang materialistis.
Output pendidikkan adalah orang-orang yang menjadikan keuntungan materi sebagai tujuan amal perbuatan. Apa pun akan dilakuan asalkan memberikan keuntungan secara meteri. Jelas, output pendidikkan sekuler hanya membuat orang berpikir dangkal tentang hidupnya di dunia.
Dalam perjalanan kehidupan, peran orang tua sangat penting dalam membentuk karakter dan identitas seorang anak. Dalam sebuah video yang dikutip dari kanal Youtube
@SahabatBuyaYahyaOfficial, KH Yahya Zainul Ma’arif, atau dikenal sebagai Buya Yahya, memberikan nasihat berharga mengenai cara menjalani kehidupan berumah tangga.
ADVERTISEMENT
Dalam video tersebut, Buya Yahya menekankan pentinganya memberi kebaikkan dalam kehidupan berumah tangga tanpa mengharapkan balasan.
“Hidup itu adalah tentang memberi kebaikkan. Jangan pernah berpikir untuk mengambil atau bertindak egois,” ujarnya. Pesan ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi banyak orang dalam membangun hubungan yang sehat dan harmonis. Ia juga menyarankan agar setiap individu dalam rumah tangga berusaha untuk mengatasi permasalahan dengan kepala dingin dan saling menghormati.