Konten dari Pengguna

Penggunaan Teknologi AI, Berbahaya dan Mengancam Pekerjaan di Masa Depan?

Hilyana Arieandhien
Saya adalah seorang mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Dian Nuswantoro
13 September 2023 5:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hilyana Arieandhien tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Teknologi AI dapat bersahabat dengan manusia jika digunakan dengan baik. Source: unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Teknologi AI dapat bersahabat dengan manusia jika digunakan dengan baik. Source: unsplash
ADVERTISEMENT
Artificial Intelligence (AI) adalah kemampuan komputer atau robot yang dikendalikan mesin untuk mereplikasikan kecerdasan manusia. AI dikendalikan oleh komputer agar melakukan hal-hal yang biasanya dilakukan oleh manusia. Teknologi AI mendominasi dalam semua proses.
ADVERTISEMENT
John McCarthy merupakan pendiri AI pada tahun 1956. John McCarthy sering juga disebut sebagai “Bapak Kecerdasan Buatan”. Ide untuk menciptakan teknologi AI yang bisa membantu mesin dapat melakukan pembelajaran yang mandiri, menjadikannya diakui secara global dan mendapat banyak penghargaan, salah satunya adalah penghargaan Turing dari Association for Computing Machinery pada tahun 1971.
Sesuai prinsipnya, AI menjalankan tugas-tugas seperti menganalisis data, memproses suatu data, dan mempelajari pola suatu data. Teknologi AI ini bisa digunakan di berbagai industri. Setiap industri akan memanfaatkannya baik pada analisis data maupun fungsi yang lainnya. Tak hanya itu, penggunaan AI sudah berkembang di negara-negara lainnya.
Dengan adanya teknologi AI, muncul lah manfaat-manfaat di dunia hiburan dan media. Manfaat-manfaat yang dihasilkan ini, ditakuti oleh banyak orang karena diduga akan menunjukkan akhir dari profesi kreatif. Namun sebaliknya, justru wartawan, produser film dan televisi, dan penyiar sangat terbantu.
ADVERTISEMENT
Untuk wartawan, AI dapat mempercepat proses pembuatan draf awal atau ringkasan konten editorial. Teknologi AI juga dapat membantu produser film dan televisi untuk mempercepat pascaproduksi. Kemudian dapat memudahkan penyiar untuk mencari dan mengakses Pustaka rekaman video agar dapat dengan mudah menceritakan kisah yang menarik.
Penggunaan teknologi AI untuk membantu sebuah pekerjaan. Source: unsplash
World Economy Forum (WEF) menyebutkan bahwa hampir 75% perusahaan akan mengadopsi teknologi AI. Sekitar 50% perusahaan mengharapkan ada peningkatan lapangan kerja baru pada spesialis AI dan analis data. Sementara 25% memperkirakan akan adanya penurunan pada pekerjaan teller, resepsionis, hingga kasir.
Semakin berkembangnya teknologi AI, tidak hanya dilihat dari segi “menguntungkan”, ada juga beberapa segi yang dapat merugikan, menakutkan, hingga mengancam pekerjaan di masa yang akan datang. Pada faktanya, AI lebih pintar dari manusia dan akan merebut pekerjaan manusia. Hal ini sangat ditakutkan dimasa depan karena level informasi yang ada pada AI akan terus berkembang melampaui otak manusia.
ADVERTISEMENT
Dalam studi McKinsey Global Institute (MGI) pada tahun 2017 “Jobs lost, jobs gained: What the future of work will mean for jobs, skills, and wages” memprediksi bahwa pada tahun 2030, sekitar 375 juta pekerjaan di seluruh dunia dapat tergantikan oleh teknologi AI dan sekitar 122 juta pekerjaan baru dapat diciptakan melalui pengembangan teknologi AI.
ChatGPT dan presenter AI merupakan beberapa penerapan penggunaan teknologi AI yang sedang menjadi topik hangat di Indonesia. Banyak respon positif maupun negatif dari munculnya dua perkembangan teknologi ini. Tak hanya itu, muncul lah dugaan-dugaan sudah tidak diperlukannya manusia di masa mendatang untuk bekerja pada bidang yang disebutkan.
ChatGPT sebagai bentuk penggunaan teknologi AI. Source: unsplash
ChatGPT merupakan teknologi AI berbentuk chatbot yang berupa percakapan dan dapat digunakan untuk tanya jawab. Dapat mengoreksi jawaban mana yang salah dan benar, menyediakan berbagai jawaban ketika diberi satu topik kata kunci, menerjemahkan bahasa, merupakan beberapa kecanggihan dari ChatGPT. Banyaknya kecanggihan dari ChatGPT ini, menuai tanggapan-tanggapan dari penggunanya karena mereka merasa sangat terbantu.
ADVERTISEMENT
Adanya chatbot dapat memunculkan rasa ketergantungan. Dengan penggunaan teknologi AI ini, banyak orang yang hanya akan bergantung dan malas untuk mengerjakan pekerjaannya. Munculnya rasa kekhawatiran jurnalis pada masa yang akan datang bahwa ChatGPT dapat menghilangkan pekerjaannya. Penulisan artikel atau pekerjaan yang berkaitan dengan tulisan dapat terdepak.
Presenter AI telah digunakan oleh stasiun televisi swasta di Indonesia, yaitu tv0ne. Mereka memanfaatkan teknologi AI dengan menggunakan tiga presenter AI untuk tayangan berita yang bersifat cepat dan padat, seperti breaking news. Presenter AI bekerja sebagaimana presenter pada umumnya. Membacakan berita dengan intonasi yang cukup baik seperti manusia.
TvOne telah memunculkan AI sebagai presenter. Source: tvOne
Munculnya presenter AI menuai banyak tanggapan dari warga net. Sebagian sangat mendukung perkembangan teknologi AI di Indonesia, pun sebagian sangat khawatir akan masa depan lapangan pekerjaan jika semua yang biasa dilakukan oleh manusia kini digantikan oleh AI. Misalnya saja pekerjaan presenter jika digantikan oleh AI maka mereka yang akan bekerja pada bidang tersebut perlahan akan kehilangan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Adapun TV luar negeri juga menggunakan teknologi AI seperti CGTN dan Xinhua di China, CNN dan BBC di Amerika Serikat, dan Al Jazeera di Qatar. Hal ini dapat dikatakan bahwa suatu perusahaan akan untung karena tidak perlu membayar gaji untuk karyawannya. Namun juga banyak warga net yang berkata jika penggunaan teknologi AI untuk presenter AI ini sangat menakutkan.
Memang keputusan yang baik untuk mengenalkan masyarakat dengan teknologi AI. Namun, kecanggihan dari teknologi AI bisa saja menjadi boomerang dan menciptakan potensi bahaya jika disalahgunakan. AI bisa melanggar privasi yang kita punya. Maka dari itu perlunya edukasi ke masyarakat bahwa selalu berhati-hati terhadap data yang dipunya.
Lalu, juga berhati-hati bahwa akan ada masanya pekerjaan manusia akan tergantikan oleh teknologi AI. Untuk menghadapi tantangan di masa depan, diperlukan pengembangan keterampilan baru bagi para pekerja. Oleh karena itu sangat penting memahami bagaimana teknologi AI membantu dalam bekerja dan kita juga harus dapat mengembangkan kemampuan agar tidak tergantikan oleh AI.
ADVERTISEMENT