Konten dari Pengguna

Konflik Palestina; Pengaruh Dalam Aksi Boikot Produk Di Media Sosial

HIMAKOM UKI
Selamat datang di akun resmi HIMAKOM UKI! Kami hadir untuk menyajikan berbagai informasi terkait kegiatan akademik, non-akademik, dan update terbaru dunia Ilmu Komunikasi di Universitas Kristen Indonesia. Yuk, ikuti terus perjalanan seru kami bersama
22 Oktober 2024 11:44 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari HIMAKOM UKI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Shandayu Ardyan Nitona Putrahia Zebua
Pada 07 Oktober 2023 lalu, terjadinya serangan mendadak ke Ibukota Israel yang dilakukan oleh pasukan Hamas. Serangan tersebut terpusat di Ibukota Israel bagian selatan, dan beberapa wilayah Israel lainnya seperti Tel Aviv. Dari serangan ini menewaskan ratusan ribu jiwa dan penyanderaan ratusan penduduk Israel di wilayah tersebut. Seperti diketahui, Hamas merupakan organisasi militan yang berbasis di Palestina yang para pasukannya berasal dari warga sipil yang sukarelawan.
ADVERTISEMENT
Merespons kejadian ini, satu bulan setelah serangan dadakan yang dilakukan oleh Hamas, Israel langsung merespon dengan melakukan serangan balasan ke Palestina. Para tentara menyerang beberapa pusat umu Hiii m dan tempat masyarakat melakukan aktivitas. Atas serangan ini, lebih dari 40.000 jiwa warga Palestina tewas.
Sumber foto: iStock
Militer Israel menyasar beberapa tempat utama seperti sekolah, pasar, dan rumah sakit. Menteri pertahanan Israel, Yoav Galant menuturkan bahwasannya serangan yang dilakukan tempat tersebut dikarenakan mereka menduga dan meyakinkan sebagai tempat persembunyian tentara hamas dan juga sebagai bentuk balas dendam dengan serangan Hamas beberapa waktu lalu ke Israel. Fenomena ini menjadi salah satu peristiwa yang menyita perhatian dunia. Banyak masyarakat yang menyayangkan penyerangan yang melibatkan Israel dengan Hamas ini, yang dimana menewaskan ribuan otang.
ADVERTISEMENT
Beberapa negara mengecam aksi genosida ini diantaranya negara anggota Afrika, negara Eropa; Kroasia, Prancis, Rusia, dan lainnya. Beberapa negara Asia lainnya juga ikut dalam aksi pengecaman ini, terkhususnya Indonesia menjadi salah satu negara yang paling lantang mengecam aksi genosida Israel.
ini juga menjadi perhatian masyarakat Indonesia karena rasa persaudaraan yang dirasakan bangsa Indonesia atas peperangan yang terjadi di Tanah Gaza Palestina. Hal ini juga mendapatkan respon positif dari Pemerintah Indonesia yang juga mendukung hal ini. Dikutip dari laman kompas.com, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi pada Aksi Solidaritas Palestina di Monas, Jakarta, mengatakan “Atas nama Pemerintah Indonesia kami ingin menegaskan kembali dukungan Indonesia pada perjuangan Bangsa Palestina” pada tanggal (05/11/2023).
ADVERTISEMENT
Dukungan ini terus mengalir deras hingga saat ini, yang kemudian beralih ke beberapa media sosial yang menyertakan banyak postingan, berita, dan dukungan kepada perjuangan Palestina dengan tagar #ALLEYESONRAFAH dan juga simbol semangka (yang mengaitkan warna buah yang mirip seperti Bendera Palestina).
(Ilustrasi Aksi Boikot). Sumber Foto: gettyimages.com
(All Eyes On Rafah). Sumber foto: gettyimages.com
Tagar dan simbol ini bukan serta merta hanya sebagai penanda, melainkan sebagai bentuk solidaritas warga media sosial mengenai suatu isu terjadi di Palestina. Anggapan ini juga menjadi awal titik rencana solidaritas kampanye boikot produk luar negeri yang berafiliasi Israel atau produk yang memiliki hubungan dengan negara tersebut.
Media sosial khususnya Instagram menjadi salah satu media yang masyarakatnya ikut bersuara dalam kasus peperangan ini. Beberapa media online ternama di Indonesia khususnya menampilkan banyak video serta foto mengenai keadaan yang terjadi di Palestina pasca serangan yang dilakukan pasukan Israel. Kasus yang terjadi ini dapat dikatakan dalam kasus kejahatan HAM. Mulai dari kerusakan tempat tinggal, pembunuhan, korban luka yang berakibat juga anak-anak, orang tua dan dewasa tidak memiliki harapan hidup.
ADVERTISEMENT
Pemberitaan yang ditampilkan di media sosial Instagram ini juga banyak memberikan respon beragam dari penggunanya. Berbagai pro dan kontra dilontarkan atas kejadian ini. Dari banyaknya pemberitaan media yang beredar ini lambat laun membuat perubahan pola berpikir masyarakatnya.
(Komentar Pro Netizen & Komentar Kontra Netizen). Sumber: tangkapan layar penulis
Budaya bermedia sosial yang saat ini dinikmati oleh seluruh masyarakat tentunya memberikan kebebasan kepada penggunanya untuk menanggapi dan berkomentar sesuai keinginan mereka. Hal ini juga dikatakan sebagai kebebasan berpendapat.
Perubahan pola pikir ini juga dipengaruhi oleh maraknya pemberitaan yang terus menerus yang kemudian menjadikan berita itu sebagai kebenaran. Hal tersebut sesuai dengan salah satu teori dari komunikasi massa yaitu the hypodermic needle model dimana media merupakan sesuatu yang kuat yang disuntikan kepada audiens yang pasif (Sparks, 2006 dalam Julia T. Wood, 2011).
ADVERTISEMENT
Fenomena aksi boikot produk yang berafiliasi Israel ini menjadi salah satu isu yang menarik di Indonesia. Aksi ini muncul di beberapa platform media sosial seperti Instagram. Beberapa komentar yang dilontarkan oleh netizen muncul dengan ajakan lebih menggunakan produk dalam negeri dan meninggalkan produk luar yang memiliki kaitannya dengan Israel. Aksi ini serta merta dilakukan sebagai salah satu langkah kecil untuk mendukung perjuangan Palestina dan sebagai salah satu langkah sederhana perlawananan.
(Komentar Netizen terkait produk lokal). Sumber Foto: tangkapan layar penulis
Dalam aspek penggunaan media sosial, ajakan aksi ini tidak melanggar etika bermedia sosial, tetapi dalam sisi lain tindakan seperti ini layaknya pedang bermata dua karena disatu sisi aksi boikot ini dapat membantu, tetapi di lain hal juga pada kenyataanya dapat merugikan pihak lain. Keterkaitan dua hal yang berbeda ini juga dapat menimbulkan pro kontra di dalamnya..
ADVERTISEMENT
Bagi mereka yang melakukan aksi boikot produk ini mungkin akan merasa bahwa ini bisa menjadi awal perubahan dan sebagai aksi yang terpuji dalam membela sesama. Pemikiran yang hadir ini serta merta bagi mereka memiliki dampak positif dengan aksi boikot produk ini. Tetapi di sisi lain, ini merupakan sesuatu hal yang negatif dan dapat merusak perekonomian bagi perusahaan yang memiliki produk tersebut.
Salah satu produk yang menjadi sasaran boikot yaitu air mineral Aqua. Dalam cuitan di media sosial, seruan untuk berhenti mengkonsumsi air mineral dari merek Aqua dikarenakan induk usaha perusahaan tersebut (Danone) ikut serta dalam mendukung Israel. Menanggapi isu yang menjadi gerakan ini, tim analisis dari Aqua, Arif Mujahidin memberikan komentar, “Sebagai entitas swasta, Danone tidak memiliki afiliasi dengan politik di manapun". Dikutip dari laman CNBC Indonesia (13/11/2023),
(Salah satu cuitan mengenai seruan menolak produk Aqua). Sumber foto: tangkapan layar penulis
Selain Aqua, beberapa produk lainnya ikut terkena dampak dari aksi penolakan ini, diantaranya produsen makanan cepat saji McDonald, KFC, Burger King, yang membuat omset penjualan mereka menurun karena kurangnya daya beli. Yang membuatnya juga sampai menutup gerainya. Seperti apa yang terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia diantaranya.
ADVERTISEMENT
Dari kejadian ini juga yang kemudian membuat perusahaan bangkrut dan kemudian melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada karyawan yang bekerja di bidang tersebut. Hal yang kemudian yang sangat disayangkan juga terkadang, aksi protes (boikot) ini juga sampai ada oknum tidak bertanggung jawab melakukan perusakan kepada outlet/ jasa tentunya menambah kerugian
Tetapi terdapat hal unik yang dapat kita ambil terkait isu boikot ini di media sosial. Narasi, postingan yang mendukung Palestina lewat aksi boikot ini terdapat beberapa aspek yang negatif di dalamnya. Salah satu contoh yang dapat kita ambil sebagai berikut;
(Produk Terkena Boikot). Sumber foto: gettyimages.com
Dapat dikatakan, beberapa produk yang tentunya dilarang untuk digunakan ini adalah salah satu bentuk boikot. Mulai dari produk elektronik, pakaian, hingga makanan cepat saji masuk dalam daftar boikot. Lantas, apakah manusia sekarang ini tidak memiliki kebebasan dalam menentukan pilihannya? Apakah sekarang ini kehidupan bersosial manusia hidup diatur oleh standar media sosial dengan berbagai aksi berikut ini? Hal ini tentunya akan berbahaya dalam keberlangsungan hidup bersosial dan diri manusia itu sendiri. Kita akan cenderung lebih pemilih dan dipaksa untuk mengikuti standar yang ditentukan yang bahkan belum tentu berefek penuh dari aksi yang dilakukan ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu juga, aksi boikot yang dilakukan ini juga berdampak dalam perekonomian dan juga keberlangsungan Sumber Daya Manusia yang terjun di dalamnya. Bila aksi tersebut terus berlangsung tidak menutup kemungkinan terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap orang yang bekerja di tempat tersebut akibat semakin melemahnya daya membeli produk dari masyarakat yang berimbas kepada keuangan suatu perusahaan.
Dalam hal etika bermedia sosial, aksi seruan boikot produk ini juga kita dapat mempelajari bahwa efek media sosial memiliki dampak ampuh dalam menyuarakan suatu kasus peristiwa yang dimana semua informasi yang dibuat akan tersebar ke semua kalangan masyarakat, serta juga dapat memberikan efek di dalamnya yang dapat mempengaruhi suatu peristiwa yang terjadi.
Selain itu, banyaknya praktik fomo erat kaitannya dalam perilaku bermedia sosial. Fomo yaitu suatu aktivitas yang dimana diri tidak ingin ketinggalan zaman, atau tidak ingin terlewatkan suatu peristiwa atau trend yang terjadi saat ini. Layaknya kasus ini.yang dapat menimbulkan kegaduhan yang berasal dari tindakan yang berdasar hanya ikut-ikutan (Fomo) tanpa mengerti dasar pemahaman dari apa yang mereka lakukan atas kasus peristiwa yang terjadi. Fomo bisa juga bagaimana seseorang mengikuti trend terkini yang tentunya banyak orang yang melakukannya.
ADVERTISEMENT
Atas kasus yang terjadi ini, salah satu solusi yang dapat diberikan ialah perlunya edukasi kepada masyarakat dalam menanggapi suatu peristiwa dengan bijak, lain sisi dalam aksi yang dilakukan perlunya rencana yang baik agar tidak niat baik yang dilakukan tidak merugikan orang lain yang tidak terlibat. Selain itu juga, perlunya penyesuaian penyebaran konten media sosial agar tidak menimbulkan kegaduhan kepada masyarakat.
Kesimpulan yang dapat diambil dalam artikel ini, perlunya masyarakat dalam menanggapi suatu kasus dengan bijak dan dapat memikirkan mengenai efek, dampak yang terjadi di suatu saat mendatang. Selain itu, bentuk boikot produk Israel ini juga dapat dikatakan sebagai bentuk menyuarakan pendapat dan aksi sederhana untuk memberikan sebuah efek kejut kepada suatu kasus yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Dari aksi boikot di media sosial ini juga penulis menambahkan bahwa masyarakat masih mempunyai rasa kemanusiaan dalam menanggapi suatu kasus dan memiliki tindakan untuk bersimpati. Namun, dalam lain sisi suatu tindakan yang dilakukan ini memiliki dampak negatif yang diterima.
DAFTAR SUMBER
Mhadhbi A. (2024,Oktober 7). Setahun pertikaian Hamas dan Israel dalam angka – Bagaimana konflik menciptakan kematian dan harapan di Gaza. BBC News Indonesia
Israel-Hamas War: Timeline and key developments - ABC News
Setuningsih N. dan Guritno T. (2023, November 5). Menlu Retno: Kami Tegaskan Kembali Dukungan Indonesia pada Perjuangan Palestina. Kompas.com
BBC Indonesia. (2023, November 7). Negara mana saja yang mengecam serangan Israel ke Gaza dan yang mendukung aksi Israel? - BBC News Indonesia
ADVERTISEMENT
Tim Redaksi (2023, November 13). Aqua Jadi Sasaran Boikot, Ini Klarifikasi Manajemen Danone. CNBC Indonesia
Haniza, N. (2019). Pengaruh Media Sosial terhadap Perkembangan Pola Pikir, Kepribadian dan Kesehatan Mental Manusia. J. Komun, 21-31.