Konten dari Pengguna

Sharing With Us

Himaptika UMSurabaya
Mahasiswa Pendidikan Matematika
21 Oktober 2021 20:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Himaptika UMSurabaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
(16 Oktober 2021),
Sumber: Himaptika
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Himaptika
Dinas IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (HIMAPTIKA) Universitas Muhammadiyah Surabaya melaksanakan kegiatan sharing atau SINUS (Sharing With Us) dengan mengambil topik bahasan "Melalui Budaya, Belajar matematika lebih menyenangkan"
ADVERTISEMENT
SINUS merupakan salah satu program kerja dinas IPTEK yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan ke khalayak umum tentang pendidikan, belajar matematika, dan topik topik menarik lain dengan memanfaatkan fitur LIVE Instagram sebagai media sharingnya.
Sharing ini dipandu oleh Alfiyani Yuwanita selaku pengurus dinas IPTEK dengan narasumber Kak Lala Anggraini yang merupakan alumni mahasiswi pendidikan matematika UMSurabaya.
Dalam sharing tersebut, selama di bangku kuliah beliau aktif dalam berbagai lomba karya tulis ilmiah. Beliau juga pernah menjuarai salah satu LKTI Tingkat Nasional dengan ide kreatifnya yaitu Media pembelajaran matematika yang dikaitkan dengan budaya
dengan judul "Pembelajaran matematika menggunakan permainan congklak" , " Ludo Matematika". Selain itu, beliau juga aktif di berbagai organisasi di internal maupun eksternal kampus
ADVERTISEMENT
Pemateri menjelaskan seputar bagaimana cara seorang pendidik mendapatkan ide tentang konsep pembelajaran khususnya melalui pendekatan budaya. Beliau memberi pesan kepada seluruh penonton ig live agar selalu menjadi pribadi yang paham akan budaya, selain itu mbak Lala juga memberikan sedikit pandangannya terhadap hubungan budaya dan matematika. Hubungan antara budaya dan matematika atau yang dapat disebut "Ethnomathematics" sudah ada sejak dahulu.
Penerapan media pembelajaran berbasis budaya pun dapat dilakukan di masa pandemi. Dimana permainan nusantara dapat dikembangkan menjadi game ataupun anak-anak dapat bermain bersama melalui media zoom atau yang lainnya. Media pembelajaran berbasis budaya pun tidak selalu berhubungan tentang permainan tradisional, namun dapat juga menggunakan unsur budaya lainnya seperti alat musik, tarian, ataupun yang lainnya. Pemateri pun berpendapat bahwa dengan adanya ethnomathematics, suasana pembelajaran tidak akan menjadi bosan. Alih-alih bosan pembelajaran tersebut akan menjadi aktif, karena selain kita mendapat ilmu kita juga akan tahu betapa serunya budaya kita.
ADVERTISEMENT
Di akhir acara pemateri menyampaikan pesan agar seluruh calon-calon pendidik dapat berpikir kreatif dan harus dapat mengembangkan budaya yang ada di nusantara.
(Kalau bukan kita, siapa yang akan mengembangkan budaya) - Lala Anggraeni