news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Sepenggal Kisah Palem yang Menakjubkan

Himmah Rustiami
Ahli Peneliti Utama di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, BRIN
3 Juni 2024 12:49 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Himmah Rustiami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Himmah Rustiami, Joko R Witono, Ina Erlinawati
Tahukah kalian bahwa banyak pohon palem mempunyai perawakan besar yang menakjubkan seperti raksasa, sehingga dapat mewakili rekaman botani untuk pohon berperawakan besar. Salah satu contoh yang menarik perhatian adalah palem anggur Chili (Jubaea chilensis) dengan batang terlebar, terbentuk dari pertumbuhan primer dengan diameter batang melebihi 1 m. Diameter batang selebar itu dimulai dari aktivitas embrionya yang berdiameter hanya 3-4 mm saja, menakjubkan bukan! Menurut Tomlinson (1990) pembesaran hingga menjadi batang dewasa dicapai melalui pertumbuhan yang sangat ekstensif. Selain palem anggur Chili ada juga palem raksasa lain yaitu palem kipas Afrika (Borassus aethiopum). Pohon palem ini dapat mencapai tinggi 25 m dengan diameter pangkal mencapai 1 m dan lebar daun hingga 3 m (Ruffo, Birnie & Tengnas, 2002).
ADVERTISEMENT
Rekor daun palem menyirip terpanjang dipegang oleh palem raffia (Raphia regalis), yang diukur oleh Hallé (1977) sepanjang 25,11 m. Daun majemuk terbesar dijumpai pada palem talipot (Corypha umbraculifera) dengan diameter daun hingga 8 m dan tangkai daun yang cukup besar dengan panjang mencapai 5 m. Kelapa laut atau kelapa ganda (Lodoicea maldivica) mendekati ukuran tersebut dengan ukuran helai daun 6 × 4 m dan tangkai daun 4 m. Daun sebesar dan sepanjang itu tentu saja ditopang oleh batang yang besar dan kuat!
Batang palem memanjat terpanjang dijumpai pada jenis rotan manau (Calamus manan) dengan panjang sekitar 172 m, namun demikian rotan yang belum diukur mungkin mencapai 200 m (Burkill, 1935). Panjangnya lebih dari dua kali tinggi pohon pada umumnya, namun batang rotan ini tidak dapat menopang dirinya sendiri dan melilit di kanopi hutan.
ADVERTISEMENT
Perbungaan terbesar dijumpai pada palem talipot (Corypha umbraculifera) yang tumbuh pada ujung batang vegetatif. Palem ini bersifat hapaksantik, dimana setelah berbunga dan buahnya masak, palem ini akan mati. Setiap cabang perbungaan tingkat pertama setara dengan 'unit perbungaan lateral' dari palem pleonantik (Tomlinson, 1990). Tinggi total perbungaan hingga 8 m pada batang setinggi 20 m (Blatter, 1926). Jumlah total bunga diperkirakan mencapai 23,9 juta (Fisher, Saunders & Edmonson, 1987). Jumlah yang sangat besar ini berbanding lurus dengan total berat buah yang besar pula, meskipun masing-masing buah berukuran kecil karena hanya ditopang oleh tangkai bunga yang sempit (Tomlinson & Soderholm, 1975). Demikian juga dengan palem sagu (Metroxylon sagu) namun perbungaannya berukuran lebih kecil (Tomlinson, 1971).
ADVERTISEMENT
Rekor biji terbesar dipegang oleh kelapa laut atau kelapa ganda (Lodoicea maldivica), dengan berat biji sekitar 10-25 kg. Karena buahnya bisa berisi hingga tiga biji, beratnya bisa mencapai 45 kg. Hingga saat ini masih belum diketahui bagaimana biji-bijinya bisa berpindah ke atas bukit karena belum adanya penelitian terkait hal ini.
Palem ternyata juga mudah ditransplantasikan. Hal ini terkait dengan perkembangan akar, anatomi batang dan fisiologi selnya. Batang palem menyimpan air dalam jumlah yang cukup banyak (Holbrook & Sinclair, 1992) dan yang paling penting, memiliki kemampuan yang tidak terbatas untuk menghasilkan akar adventif baru di pangkal batang. Karakter fisiologis tersebut menjadi dasar di bidang hortikultura, yang memungkinkan pemindahan pohon palem berukuran besar (misalnya untuk jenis-jenis palem kipas Meksiko (Washingtonia filifera var. robusta), palem raja (Roystonea regia) dan palem kurma (Phoenix dactylifera). Pohon palem dewasa dari jenis-jenis tersebut dapat dipindahkan dari pembibitan, setelah pemangkasan akar, ke lokasi penanaman, sehingga terlihat seperti pohon palem yang sudah lama tumbuh. Luar biasa!
ADVERTISEMENT
Palem ternyata salah satu tumbuhan tropis yang beragam secara ekologis. Di habitat basah, mereka hidup di hutan bakau, rawa air tawar, dan hutan yang tergenang secara musiman. Mereka ditemukan di semua tingkatan di hutan hujan tropis dataran rendah, mulai dari tumbuhan bawah hingga memanjat pada kanopi pohon yang tinggi. Di daerah pegunungan tropis, mereka mungkin merupakan bentuk pertumbuhan yang paling mencolok dan juga menonjol di hutan kering, sabana, dan oasis gurun. Singkatnya, palem ada di berbagai jenis hidrosfer namun hampir tidak ada di habitat dengan temperatur yang sangat dingin.
Terakhir, ditinjau dari sisi agronominya, palem banyak dibudidayakan dalam skala besar karena menghasilkan minyak nabati yang paling produktif, terutama kelapa sawit dan kelapa. Hal ini melengkapi kisah palem yang menakjubkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Daftar Referensi
BLATTER, E. B. 1926. The palms of British India and Ceylon. 72-80.
BURKILL, I. H. 1935. A dictionary of the economic products of the Malay Peninsula. Crown Agents. London. 2 vols.
FISHER, J. B., SAUNDERS, R. W., & EDMONSON, N. 1987. The flowering and fruiting of Corypha umbraculifera in Miami, Florida. Principes, 31: 68-77.
HALLÉ, F. 1977. The longest leaf in palms? Principes, 21: 18
HOLBROOK, N. M., & SINCLAIR, T. R. 1992. Water balance in the arborescent palm, Sabal palmetto. I. Stem structure, tissue water release properties and leaf epidermal conductance. Plant, Cell & Environment, 15(4): 393-399.
RUFFO, C. K., BIRNIE, A. & TENGNAS, B. 2002. Edible Wild Plants of Tanzania. Regional Land Management Unit: Nairobi Publisher.
ADVERTISEMENT
TOMLINSON, P. B. 1971. The flowering in Metroxylon (The sago palm). Principes, 15(2): 49-62.
TOMLINSON, P. B. 1990. The structural biology of palms. Oxford University Press, New York.
TOMLINSON, P. B., SODERHOLM, P. K. 1975. The flowering and fruiting of Corypha elata in South Florida. Principes, 19(3): 83-99.
Perawakan palem sagu (Metroxylon sagu). Koleksi foto: Himmah Rustiami
Perawakan, buah, dan biji kelapa laut atau kelapa ganda (Lodoicea maldivica). Koleksi foto: Joko R Witono.