Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
140 Desa di Kalbar Belum Terjamah Sinyal Internet
22 Juli 2022 10:50 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Pada tahun 2022, sebanyak 140 desa dari total 2.031 desa di Kalbar tercatat masih belum tersedia sinyal internet atau termasuk wilayah blank spot.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Aplikasi Informatika Diskominfo Kalbar, Sofiarti Diah Anggunia saat menjadi pembicara di talkshow 'Bincang Antara' pada Kamis, 21 Juli 2022.
Sofia mengatakan, data tersebut sebenarnya sudah mengalami penurunan sejak tahun 2019, di mana ada 349 desa tidak ada sinyal sama sekali. Ia menuturkan, tak menutup kemungkinan ketidaktersediaan sinyal di desa-desa tersebut menjadi tantangan digital bagi para jurnalis.
"Wilayah perbatasan menjadi prioritas kita. Poin utama adanya sinyal di desa itu bukan karena ada bangunan towernya tapi karena ada sinyalnya. Pemerintah sudah berusaha memberikan akses internet, tapi jika terkendal sinyal juga susah untuk melakukan pemerataan jaringan," jelasnya.
Dikatakannya, ada sejumlah kendala yang menjadi halangan Diskominfo dalam melakukan pemerataan jaringan sinyal atau internet, di antaranya listrik dan infrastruktur.
ADVERTISEMENT
"Pertama itu ada luas wilayah, Kalbar ini wilayahnya cukup luas. Kemudian tipikal demografi, masih banyak warga Kalbar yang tinggal di daerah cukup jauh dari pemukiman, tentu berdampak pada hilangnya jaringan internet," ungkapnya.
"Selanjutnya dari segi Topografi banyak wilayah perbukitan. Terakhir tentunya masalah listrik dan infrastruktur dibeberapa desa yang masih belum tersedia atau memadai. Banyak daerah atau desa yang sinyalnya baru tersedia dimalam hari," sambungnya.
Lebih lanjut, Sofia menyampaikan, saat ini pemerintah pusat dan pemerintah provinsi telah berupaya melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Indonesia (BAKTI) menyediakan layanan untuk memberikan akses pada wilayah 3T.
BAKTI memiliki tugas untuk menghandle wilayah di Kalbar yang belum terjangkau oleh provider di wilayah 3T. Saat ini ada 563 desa yang telah di-cover oleh BAKTI dari 2021 hingga 2023 mendatang.
ADVERTISEMENT
"Kami Diskominfo, untuk inovasi ada banyak salah satunya terkait jaringan kita sudah mengakomodif jaringan OPD se-pemprov. Untuk jaringan di desa kita berupaya merangkul teman-teman di kabupaten atau kota secara aktif menginformasikan kepada pemerintah pusat terkait kondisi daerah. Sehingga perbaikan terhadap kualitas sinyal dan pengentasan blankspot dapat diatasi," paparnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Barat, Kundori mengatakan, jaringan internet memang sangat diperlukan terlebih untuk dunia jurnalis yang dimana kini mengirim berita kebanyakan menggunakan jaringan intenet.
"Internet memang sangat dibutuhkan terutama untuk media daring. Di era digital ini para jurnalis dituntut untuk cepat dalam memberitakan suatu peristiwa. Jadi tentu jaringan yang kuat dan media daring sangat berkaitan agar memudahkan wartawan mengirim berita," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Kundori berharap pada era digital jurnalis dapat meningkatkan performa, namun tetap berpegang pada kode etik jurnalistik.
"Memang di Kalbar masih banyak wilayah blankspot, semoga saja dengan adanya bakti tersebut banyak wilayah yang bebas dari blankspot, agar daerah tersebut tidak terisolir informasi," pungkasnya.