Konten Media Partner

2.786 KK Terdampak Banjir di Kecamatan Sintang, 9 KK Mengungsi

19 Januari 2024 14:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Waterfront Sintang di Sungai Durian, Kelurahan Kapuas Kanan Hulu, sudah terendam banjir dalam. Akses jalan juga sudah tidak bisa dilewati kendaraan. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Waterfront Sintang di Sungai Durian, Kelurahan Kapuas Kanan Hulu, sudah terendam banjir dalam. Akses jalan juga sudah tidak bisa dilewati kendaraan. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Sintang - Curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini mengakibatkan banyak tempat di Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kalbar, terendam banjir.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan update terakhir pada hari ini, banjir yang merendam Kecamatan Sintang berdampak pada 2.786 KK dan 6.115 jiwa. Sementara rumah yang terdampak/terendam sebanyak 1.306. 9 KK di antaranya sudah mengungsi yakni 3 KK di Kelurahan Alai, 3 KK di Kelurahan Menyumbung Tengah dan 3 KK di Desa Sungai Ana.
Menurut Camat Sintang, Tatang Supriyatna, dari 29 desa kelurahan se-Kecamatan Sintang, 27 di antaranya sudah terdampak banjir. Adapun wilayah yang tidak terdampak banjir hanya Desa Jerora dan Desa Mail Banjir.
Kawasan Waterfront Sintang terendam banjir. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
“Terdampak banjir artinya ada yang rumahnya belum terendam, tapi akses jalan dan sarana prasarana lain sudah tergenang air. Jadi kami masukan itu sebagai daerah yang sudah terdampak,” jelasnya.
“Untuk warga yang mengungsi ini masih ke rumah-rumah tetangga atau kerabatnya. Biasanya mereka masih bolak balik ke rumahnya masing-masing,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Tatang memastikan bahwa Kecamatan Sintang selalu memperbarui data banjir setiap hari dengan meminta laporan dari Kades/Lurah. “Kita minta datanya pada pagi hari, datanya kita rekap siang sekitar pukul 13.00 atau 14.00. Kita upayakan tiap hari harus ada update data terbaru banjir supaya tahu perkembangan terkini.
“Dan memang pada hari ini ada kenaikan air sekitar 5-10 cm. Dan berdasarkan info dari BMKG, curah hujan masih tinggi sampai Februari bahkan Maret 2024. Makanya kita melakukan antisipasi, saat ini di tingkat Kabupaten sudah dibentuk Satgas. Tapi masih masih fungsi koordinasi, untuk kegiatan ke depan mungkin akan kita agendakan,” tukasnya.