Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
2 Tahun Keliling Indonesia Pakai Sepeda, Joni Akhiri Perjalanan di Pontianak
14 Juni 2021 10:12 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Setelah menempuh 2 tahun 6 bulan mengelilingi Indonesia, menyambangi 34 provinsi dan ratusan kabupaten dan kota dengan menggunakan sepeda tua, Joni mengakhiri perjalanannya di Kota Pontianak.
ADVERTISEMENT
Pria berusia 61 tahun itu merupakan seorang buruh harian lepas asal Riau. Ia berkeliling Indonesia dengan mengayuh sepeda berusia 42 tahun bermerk Mustang.
Perjalanan dimulai dari Sumatera, Jawa, Lombok, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sorong-Papua Barat, Sulawesi hingga terakhir pulau Kalimantan.
Joni menceritakan kisahnya melakukan perjalanan keliling Indonesia, sejak Februari 2019. Awalnya ia mengayuh sepeda berkeliling Indonesia ini untuk membayar nazar istri dan anaknya.
Ketika melakukan misinya tersebut, Joni harus meninggalkan anak 1 tahun dan istri yang sedang mengandung sekitar 4 bulan. Dengan bermodalkan Rp 900 ribu, Joni pun memulai perjalanan dari Kota Medan.
"Ini saya lakukan karena sudah bernazar (berjanji). Tanpa ada rencana, tanpa ada niat, tidak pernah saya impikan juga keliling Indonesia pakai sepeda ini," kata Joni kepada Hi!Pontianak di Markas Club Motor King Battel Club Indonesia, Senin, 14 Juni 2021.
ADVERTISEMENT
"Saya sendiri juga bingung kadang sering melamun, kok bisa hanya dengan modal sekian walaupun di jalan sering tidak makan tapi dengan dengan kemauan tekun saya bisa menuntaskan menjelajahi 34 provinsi dengan sepeda ini. Kota pertama yang saya sambangi itu Medan, karena dekat dengan tempat tinggal saya," timpalnya.
Perjalanan berkeliling Indonesia dari daerah satu ke daerah lain hingga antar pulau tidaklah mudah. Tidak sedikit rintangan dalam perjalanan yang dialaminya. Mulai dari salah arah, kehujanan hingga harus bermalam di hutan jika dalam perjalanan tidak menemukan perkampungan. Bahkan selama perjalanan ia sudah mengganti enam kali ban sepeda dan beberapa kali komponen lainnya.
"Saya bersyukur sekali, senang sekali merasa puas. Saya bisa mengenal berbagai suku di seluruh Indonesia, berbagai bahasa. Alhamdulillah selama perjalanan ini, saya nggak khawatir kelaparan. Kalau waktunya makan saya makan, waktunya minum saya minum, selalu ada orang ngasih rezeki. Jadi ngerasain ketemu orang baik," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Selama bersepeda saya tidak ingat hari atau bulan, yang hanya saya tahu siang dan malam. Untuk di Pontianak ini sebenarnya saya kejar untuk di 17 Agustus atau sebelumnya. Rupanya sudah keduluan sampai, karena itu tadi tidak ingat hari dan bulan. Apalagi yang namanya jam," sambungnya.
Perjalanan Joni Sempat Terhenti karena Pandemi
Perjalanan Joni sempat terhenti ketika pandemi COVID-19 melanda. Ia menjelaskan, selama 3 bulan ia harus 'istirahat' akibat lockdown. Selama 3 bulan ia berada di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Setelah diberlakukannya new normal, ia kembali melanjutkan perjalannya. Tidak sedikit orang melihatnya sinis. Bahkan, sampai dibilang gila. Namun, tekad Joni untuk menyelesaikan misinya sudah bulat.
"Kuncinya memiliki tekad yang kuat dan tidak mudah patah semangat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dari berbagai daerah yang telah ia singgahi, Flores, NTT menjadi salah satu daerah yang paling berkesan menurutnya. Ia pun memiliki kenangan yang paling berkesan, yakni di Flores Nusa Tenggara Timur.
"Di situlah penderitaan yang menyakitkan dan luar biasa perjuangan saya disana tapi terkenang dihati saya. Pas saya masuk dari Labuan Bajo turun dari kapal itukan harus melewati daratan. Nah, dari daratan itu sampai ke Manggarai jarak tempuhnya jauh jalannya hutan semua, kanan kiri hutan gunung-gunung. Selama 13 hari saya tempuh, istirahat tidur di hutan, minum pun ambil air di jurang," beber Joni.
Ketika ditanya untuk melakukan perjalanan mengelilingi Indonesia kedua kalinya Joni menuturkan, sudah merasa cukup dan puas. "Sudah cukup, nggak perlu di ulang lagi. Ini artinya selesai tuntas sampai sini saya sudah merasa bangga dan puas," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai kota tujuan terakhir dari petualangannya, Joni pun berharap dapat bertemu dengan Wali Kota Pontianak dan Gubernur Kalbar, Sutarmidji. Ia juga berharap di hari Kemerdekaan Indonesia, sepeda tuanya ini dapat dikibarkan di tiang bendera.
"Pontianak saya jadikan sebagai akhir perjalanan ini juga bukan tanpa alasan. Karena di sini pusat Khatulistiwa dan tempat sejarah kemerdekaan di sini. Keinginan saya, saya mau bertahan di sini sampai 17 Agustus. Saya ingin mengangkat provinsi Kalbar ini khususnya Pontianak harum karena ini putaran terakhir saya. Saya berharap ketika hari kemerdekaan sepeda ini bisa dikibarkan di tiang bendera sesuai dengan perjuangannya melewati 34 provinsi Indonesia," pungkasnya.