Konten Media Partner

20 Orang Diperiksa Terkait Terbaliknya Kapal Feri di Sambas, Kalbar

22 Februari 2021 13:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah ambulans siaga di dekat lokasi feri KMP Bili yang terbalik. Foto: Syarif Kurnia Sandi
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah ambulans siaga di dekat lokasi feri KMP Bili yang terbalik. Foto: Syarif Kurnia Sandi
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Sebanyak 20 orang saksi sudah diperiksa terkait terbaliknya kapal feri di Sambas, Kalimantan Barat. Hal ini diungkapkan Kapolres Sambas, AKBP Robertus B Herry Ananto Pratiknyo.
ADVERTISEMENT
Terkait isu yang beredar bahwa ada korban meninggal dalam kecelakaan tersebut, Kapolres menegaskan bahwa itu adalah berita hoaks. "Karena berdasarkan penghitungan manual kami terhadap data penumpang yang ada baik itu roda empat, truk, sepeda motor maupun taksi, termasuk juga korban di Puskesmas karena luka ringan. Tidak ada data meninggal dunia," ungkap Kapolres, Senin, 22 Februari 2021.
Selain itu, kata Kapolres, berdasarkan informasi dari posko di Polres Sambas di lokasi, pengaduan orang hilang atau warga yang belum sampai rumah tidak ada. "Jadi bisa kita pastikan tidak ada korban meninggal," tegasnya.
Ia mengatakan, kasus kecelakaan kapal feri masih dalam proses penyelidikan bersama instansi terkait lainnya untuk mengetahui penyebab musibah itu. Adapun saksi yang sudah diperiksa di antaranya nakhoda, ABK dan masyarakat yang melihat dan berada di pelabuhan saat kejadian terjadi.
ADVERTISEMENT
"Ada sekitar 5 masyarakat yang sudah diambil keterangan. Saksi lainnya seperti nakhoda dan ABK yang sudah diperiksa sekitar 15 orang," bebernya.
Mengenai update terbaru penanganan kapal terbalik, kata Kapolres, pada hari Minggu telah diadakan rapat koordinasi yang dihadiri ASDP dan Perhubungan Darat Kemenhub.
"Pada dasarnya kita ada beberapa penekanan. Pertama, pelayanan kepada masyarakat dalam penyeberangan sungai karena itu merupakan jalur strategis. Kedua kapan kapal penggantinya akan datang. Ketiga terkait evakuasi kapal termasuk muatannya. Kemarin kita juga kordinasi dengan Jasa Raharja untuk ganti rugi material," pungkasnya.