Konten Media Partner

252 Desa di Kalbar Belum Terjangkau Akses Internet

5 April 2021 15:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Internet. Foto: fancycrave1 via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Internet. Foto: fancycrave1 via Pixabay
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Sebanyak 252 desa di Kalimantan Barat hingga saat ini belum terjangkau akses internet. Mengenai hal tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar menargetkan pada tahun 2022 desa atau kabupaten terpencil mendapatkan jaringan internet yang baik.
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar, Agus Chusaini mengatakan, untuk mempercepat program digitalisasi ekonomi ini, pihaknya akan terus berupaya memasang jaringan internet 4G di desa terpencil yang belum terjangkau sinyal internet di Kalbar.
"Sebenarnya kami sudah koordinasi dengan Pemda, Kemendagri dan lainnya termausk masalah telekomunikasi, bahwa akan dipasang jaringan 4G di seluruh desa, dan targetnya tahun 2024, lalu dipercepat tahun 2022. Sehingga nanti tidak ada blank spot (daerah tidak terjangkau internet)," kata Agus dalam Festival Keuangan Digital Indonesia, Senin, 5 April 2021.
"Semoga nanti di desa atau kabupaten tidak ada blank spot. Sehingga elektronifikasi berjalan dengan baik, elektronifikasi ini juga harus didukung dengan infrastruktur yang baik," imbuhnya.
BI menggelar Festival Ekonomi KEuangan Digital Indonesia. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Sementara itu, Kepala Badan Aset dan Keuangan Kalbar, Alfian merinci terdapat 252 desa di Kalbar yang belum terjangkau akses internet. Sementara, sebanyak 928 desa yang memiliki sinyal lemah.
ADVERTISEMENT
"Ini barang kali perlu ada dorongan, kalau ini bisa dilakukan, kemudahan transaksi secara digital dapat terlaksana dan ini dapat didorong dengan pemahaman, manfaat dari digitalisasi ini. Sebab kalau tidak ada pemahaman dan sosialisasi berkelanjutan, kita khawatir persoalan-persoalan yang masih kita rasakan tetap terjadi, sehingga harapan perluasan transaksi akan ada hambatan," ungkapnya.
"Dengan adanya Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) ini dapat mempercepat transportasi digital, untuk Kalbar masih ada persoalan-persoalan terutama jaringan internet di pedesaan," lanjutnya.
Dengan perluasan jaringan internet ini diharapkan program digitalisasi ekonomi dapat berjalan dengan cepat dan lancar, serta dapat meningkatkan pemulihan perekonomian pada saat pandemi corona.