3 Pejabat Pemprov Kalbar Positif COVID-19

Konten Media Partner
24 Agustus 2020 13:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson, menjalani pemeriksaan swab. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson, menjalani pemeriksaan swab. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Tiga orang pejabat Pemprov Kalimantan Barat terkonfirmasi COVID-19. Untuk mengantisipasi penyebarannya, Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar menggelar swab test terhadap pejabat eselon 2 dan 3 di jajaran Pemerintah Provinsi Kalbar, pada Senin (24/8), di Aula Dinkes Provinsi Kalbar.
ADVERTISEMENT
3 orang pejabat Pemprov tersebut terkonfirmasi COVID-19 usai mengikuti kegiatan Job Fit dan Open Bidding. Ketiga orang tersebut merupakan kasus konfirmasi asimtomatik atau tanpa gejala.
Hingga saat ini ketiga pejabat Pemprov yang terkonfirmasi COVID-19 tersebut telah diisolasi. Dinkes Kalbar juga telah melakukan tracing terhadap pihak keluarga.
“Ini dalam rangka tracing pengendalian COVID-19, dan dalam rangka tindak lanjut kemarin ada 3 orang pejabat kita yang ikut Job Fit dan Open Bidding yang ternyata kasus konfirmasi COVID-19,” jelas Harisson kepada awak media.
ilustrasi corona. Foto: Shutterstock
Harisson menambahkan, pihaknya akan melakukan swab test terhadap pejabat eselon 2 dan 3 lainnya, sebanyak 280 orang. Swab test tersebut digelar mulai hari ini, hingga Jumat mendatang.
ADVERTISEMENT
“Jumlah yang akan kita swab ada 280 orang, setiap hari kita bagi sekitar 60 orang kita swab dan akan diperiksa di laboratorium rumah sakit Untan Pontianak,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Harisson juga mengimbau agar pejabat dapat memberikan contoh kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan ketika berada di luar rumah.
“Pejabat pemerintah sebenarnya harus menjadi teladan bagi masyarakat daam pelaksanaan displin protokol kesehatan, harus menjadi contoh bagi masyarakat. Jika melaksanakan acara di publik, harus menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan. Kalau pejabatnya tidak melakukan itu, masyarakatnya juga tidak melakukan protokol kesehatan,” pungkasnya.