Konten Media Partner

3 Pelaku Pengeroyokan Ketua BPD Linggam Permai Ditangkap, Motif Masih Didalami

27 Februari 2025 17:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeroyokan. Pelaku pengeroyokan Ketua BPD Linggam Permai ditangkap polisi. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeroyokan. Pelaku pengeroyokan Ketua BPD Linggam Permai ditangkap polisi. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Polres Sintang meringkus 3 pria yang mengeroyok Simon, Ketua BPD Linggam Permai, Kecamatan Kayan Hilir hingga babak belur pada Jumat lalu 21 Februari 2025 lalu.
ADVERTISEMENT
Kapolres Sintang melalui Kasat Reskrim AKP Andika Wahyutomo Putra mengungkapkan bahwa ketiga pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka.
“Ketiga tersangka tersebut adalah AY, M dan AS alias J. Mereka adalah pelaku yang melakukan pemukulan. Untuk motif pengeroyokan tersebut masih didalami,” kata Andika ketika dihubungi Hi! Pontianak, Kamis 27 Februari 2025.
Sebelumnya, pada Jumat 21 Februari 2025 sekitar pukul 01.00 WIB, Simon bersama besannya Mardianus Thambi dikeroyok hingga babak belur di kilometer 7 Jalan Sintang-Pontianak. Akibat pengeroyokan itu, keduanya mengalami luka di kepala akibat dipukul dengan kayu. Bahkan sempat mendapat perawatan di rumah sakit.
Menurut keterangan Agustinus Ronny (32) yang merupakan anak dari Simon, sebelum pengeroyokan terjadi, pada Kamis malam ayahnya menerima telepon dari Kades Linggam Permai sekitar pukul 23.00 agar datang ke cafe dekat jembatan timbang Desa Sungai Ukoi Kecamatan Sungai Tebelian.
ADVERTISEMENT
“Alasan pertemuan malam itu, Kades mau membicarakan tentang rencana perusahaan sawit yang mau masuk ke Linggam Permai. Saat itu, Bapak saya (Simon) pergi bersama mertua (Mardianus Thambi). Setelah bertemu beberapa saat, Kades pun pulang duluan. Tak lama kemudian, Bapak dan mertua juga beranjak pulang,” ungkap Ronny pada wartawan di Sintang, Rabu 26 Februari 2025.
Namun saat turun dari lantai atas cafe menuju parkiran, ketika hendak menyalakan sepeda motor, kendaraan tersebut tiba-tiba tidak bisa menyala. Setelah dicek, ternyata busi dicabut orang.
“Ketika motor berhasil dinyalakan dan hendak berkendara, tiba-tiba ada tiga orang yang berbicara dengan ayah dan mertua saya. Oi, nanti pergi sana ya. Kalau ndak berhenti di sana, awas!,” ungkap Ronny menirukan ancaman tiga pria tersebut pada malam itu.
ADVERTISEMENT
Mendapat ancaman tersebut, ayah dan mertuanya mulai curiga. Dan benar saja, ketika sedang berkendara pulang ke arah Kota Sintang, dalam perjalanan selalu dipepet oleh 3 pria yang menggunakan 2 sepeda motor.
“Jadi, sepanjang perjalanan ketiga orang tersebut terus mepet Bapak dan mertua saya agar berhenti. Begitu sampai di Pal 7 dekat Keling Kumang Mart, Bapak dan mertua saya tidak mampu lagi mengendalikan kendaraan. Ketika berhenti, terjadilah pemukulan oleh tiga orang tersebut,” ujarnya.
Akibat pemukulan itu, kata Ronny, ayah dan mertuanya babak belur. Bagian kepala jadi sasaran pukulan ketiga pria malam itu.
“Saya mengetahui kejadian ini sekitar pukul 02.00. Saat itu mertua datang ke rumah dengan berjalan kaki dari TKP. Beliau bilang, ‘nak, kami dipukul orang di jalan’. Saya tanya ‘ayah di mana? Beliau jawab ‘tidak tahu’. Setelah itu saya lalu mencari beliau dan menemukan Bapak sudah terkapar di TKP. Malam itu juga, keduanya saya berobat ke rumah sakit,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ronny mengaku sudah melaporkan kasus pengeroyokan ke Polres Sintang. Pelaku yang dilaporkan adalah 3 pria yang sama-sama pengunjung di cafe tersebut. “Saya berharap kasus ini diusut tuntas. Saya minta pelaku segera ditangkap dan diproses sesuai dengan hukum yang ada,” pintanya