3 Tahun Kumpulkan Koin Receh, Pria Asal Sambas Langsung Daftar Umrah

Konten Media Partner
29 Januari 2022 19:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Sambas menabung uang receh untuk pergi umrah. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Warga Sambas menabung uang receh untuk pergi umrah. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Impian Mustafa Tarmidzi warga Desa Sentebang, Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas, Kalbar, untuk menunaikan ibadah umrah akhirnya terwujud.
ADVERTISEMENT
Berkat kesabaran dan ketekunannya menabung koin receh selama 3 tahun, ia berhasil mengumpulkan uang Rp 65 juta. Akhirnya, Mustafa pun segera mendaftar pergi ke tanah suci untuk umrah bersama sang istri.
Nia, saudara kandung Mustafa mengatakan, abangnya itu mulai menabun uang koin untuk berangkat umrah sejak 22 Februari 2019. Alasannya, jika ia menabung dengan uang kertas maka akan selalu digunakan.
"3 tahun lalu abang saya ada bilang pengin pergi umrah. Mau nabung pakai duit recehan. Kalau nabung pakai duit kertas enggak mungkin katanya karena kalau duit kertas pasti ndak bisa nyimpan. Setelah dibuka terkumpul sebanyak Rp 65 juta, dapat umrah suami istri," kata Nia, Kamis kemarin, 27 Januari 2022.
Mustafa hanyalah seorang penjual kayu dan penampung buah naga. Uang koin yang dikumpulkan tersebut berasal dari sisa uang belanja sehari-hari mereka. Selain itu ia juga seorang Ketua Pengurus Masjid di tempat tinggalnya. Setiap Jumat, Mustafa mendapati uang logam dalam kontak infak, maka ia akan menukar uang tersebut dengan uang kertas.
ADVERTISEMENT
Warga Sambas menghitung uang logam yang ditabung selama 3 tahun terakhir. Foto: Dok. Pribadi
"Dari duit (sisa) belanja dan kebetulan abang saya jadi ketua masjid, ngumpulkan dari infak setiap Jumat terus ditukari dengan duit kertas," ungkap Nia.
Selama 3 tahun uang-uang logam itu terisi pada 14 galon air mineral. Satu galon air mineral isinya bermacam-macam. Ada uang logam dengan nominal Rp 100, Rp 200, Rp 500 hingga Rp 1.000. Waktu yang dibutuhkan untuk menghitung uang-uang tersebut hampir seharian dan dibantu dari beebrapa kerabat.
"Total tabungannya ada 14 galon. Dibuka semua, dapat Rp 65 jutaan. Kami sekeluarga ngitungnya dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam," ucapnya.
Kini uang tersebut telah ditukar di salah satu toko di sana. Nia mengungkapkan, alasannya tidak menukarkan ke bank karena toko itu dengan senang hati menerima uang receh tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ada toko yang menerima (penukaran uang) untuk kembalian, katanya perlu duit celengan," pungkasnya.