4 Cara Mengatasi Trust Issue

Konten Media Partner
7 Agustus 2021 12:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi patah hati Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi patah hati Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Belakangan ini, istilah trust issue sedang ramai dibicarakan. Trust issue sendiri merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan untuk meletakkan kepercayaannya kepada orang lain. Biasanya, sikap trust issue sangat terlihat ketika seseorang berada di dalam sebuah hubungan percintaan.
ADVERTISEMENT
Namun, tak hanya dalam hubungan percintaan, trust issue juga sering terlihat dalam hubungan pertemanan dan pekerjaan. Penyebab yang sering terjadi ketika seseorang mengalami trust issue adalah memiliki pengalaman disakiti atau dikhianati di masa lalu hingga sulit percaya dengan orang lain.
Psikolog Klinis, Christine Ang, dalam unggahan di media sosialnya menjelaskan 4 cara mengatasi trust issue. Berikut di antaranya:
1. Pahami Konsep Percaya
Pertama-tama, kamu harus memahami apa itu konsep percaya. Tidak ada kepercayaan tanpa risiko di dalamnya. Saat kamu mulai percaya dengan orang lain, kamu juga harus siap akan risiko ke depannya.
Seperti halnya disakiti atau dikhianati. Kamu tidak bisa menghindari risiko tersebut, untuk itu kamu harus siap akan berbagai hal yang terjadi kedepannya.
ADVERTISEMENT
2. Ada Kemauan untuk Belajar Percaya
Setelah kamu memahami apa itu konsep percaya, kamu juga perlu memiliki kemauan untuk belajar percaya kepada orang lain. Jika kamu terus menerus menahan dirimu untuk tidak percaya lagi kepada orang lain, maka kamu juga akan terjebak dalam trust issue hingga jangka waktu yang lama.
Hal ini tentu akan menghambat kamu dalam membangun sebuah hubungan percintaan, pertemanan, dan pekerjaan.
3. Cari Teman untuk Membantu
Ketika dirimu merasa sulit untuk mengatasi trust issue, carilah teman untuk membantumu mengatasi hal ini. Carilah partner atau teman yang bisa membantu mulai belajar percaya kepada orang lain.
Mulailai bercerita kepadanya hal apa yang sedang kamu alami, kamu bisa memulai dengan bercerita kepada teman dekatmu. Namun, jika kamu merasa masih sulit untuk percaya kepadanya, kamu bisa melakukan konseling dengan psikolog untuk membantumu mengatasi trust issue.
ADVERTISEMENT
4. Belajar untuk Punya Batasan
Percaya kepada orang lain memang sulit. Untuk itu, saat kamu sedang mulai belajar untuk percaya kepada orang lain, kamu juga harus memiliki bounderies atau batasan yang sehat.
Percaya tentu membutuhkan proses yang tidak singkat, kamu tidak bisa langsung percaya dengan orang-orang yang kamu temui. Kamu bisa mulai menyaring mana saja orang-orang yang bisa kamu percayai.