4 Hari Hilang di Sungai Kenak, Pemancing Asal Bengkayang Ditemukan Selamat

Konten Media Partner
16 Februari 2023 14:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemancing asal Bengkayang yang hilang di Sungai Kenak ditemukan selamat. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pemancing asal Bengkayang yang hilang di Sungai Kenak ditemukan selamat. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hi!Mempawah - Setelah dilakukan pencarian selama empat hari, Akhun alias Santet yang dilaporkan hilang saat memancing di Sungai Kenak, Desa Peniti Dalam II, Kecamatan Segedong Kabupaten Mempawah, akhirnya ditemukan, pada Kamis, 16 Februari 2023.
ADVERTISEMENT
Warga Desa Sungai Pangkalan II, Kabupaten Bengkayang, itu berhasil ditemukan dalam kondisi selamat. Santet juga sudah mendapatkan perawatan di Puskesmas Segedong, kondisinya normal dan sehat.
Kapolsek Segedong, Iptu Suhartadi, menjelaskan korban ditemukan karyawan PT MSL saat patroli di lokasi pinggir hutan.
"Karyawan PT MSL atas nama Ega sedang patroli di lokasi pinggir hutan, tiba-tiba melihat satu orang laki-laki yang tidak di kenal," ungkapnya kepada Hi!Pontianak.
"Orang tersebut minta antar ke Segedong, tetapi karyawan kebun itu membawa laki-laki tersebut ke Pos Satpam," lanjut Suhartadi.
Setiba di Pos Satpam, ada yang teringat bahwa ada berita orang hilang saat memancing di hutan Sungai Kenak. Kemudian mereka langsung menghubungi anggota Polsek Segedong.
"Saya beserta Tim Gabungan Basarnas, anggota Yonkav langsung menuju lokasi Pos Satpam. Memang benar, setelah diinterogasi bahwa laki-laki tersebut adalah Akhun alias Santet," ujar Suhartadi.
ADVERTISEMENT
Diberitakan sebelumnya, Akhun alias Santet, Warga Desa Sungai Pangkalan II Kabupaten Bengkayang, dilaporkan hilang saat memancing di Sungai Kenak Desa Peniti Dalam II, Kecamatan Segedong Kabupaten Mempawah.
Korban bersama kedua temannya pergi memancing menggunakan motor air di Sungai Kenak sekitar pukul 17.00 WIB, Minggu, 12 Februari 2023.
Karena kondisi cuaca saat itu sedang hujan, mereka menghentikan motor airnya untuk berteduh. Di saat kedua temannya memilih untuk tetap berteduh, korban tetap memaksakan diri untuk memancing.