40 Bus Damri Jurusan Pontianak-Malaysia Tak Beroperasi Sejak Pandemi COVID-19

Konten Media Partner
23 Maret 2021 13:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deretan bus Damri terparkir di Terminal Antar Lintas Batas Negara (ALBN) Sungai Ambawang, Kalbar. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Deretan bus Damri terparkir di Terminal Antar Lintas Batas Negara (ALBN) Sungai Ambawang, Kalbar. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Sebanyak 40 bus damri di Terminal Antar Lintas Batas Negara (ALBN) Sungai Ambawang, Provinsi Kalbar yang menjadi transportasi antar negara hingga saat ini tak digunakan sejak pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Kepala BPTD Wilayah XIV Provinsi Kalbar, Syamsuddin mengungkapkan, sejak Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Kalbar ditutup, bus antar negara tersebut tak dioperasikan.
“Sesuai dengan kewenangan kami untuk operasional terminal tipe A dan ALBN Sungai Ambawang selama pandemi COVID-19 ini sejak Marer lalu, border ditutup, aktivitas angkutan bis ini dihentikan atau ditutup, itu kebijakan PLBN dan Malaysia untuk keluar masuk ke Malaysia atau Brunei, ini sudah 1 tahun tidak ada angkutan luar negeri,” jelasnya, Selasa, 23 Maret 2021.
Sebelum pandemi COVID-19, 40 bis antar negara tersebut kerap beroperasi dengan tujuan Kuching, Malaysia, dan Brunei Darussalam melalui PLBN Entikong.
“Kalau untuk aktivitas tetap down karena aktivitasnya bus Damri yang biasa 40 buah untuk antar negara saat ini off, artinya mereka mengalami kerugian, tapi pasti mereka memaklumi, karena ini kebijakan Indonesia dan Malaysia yang menutup jalur perbatasan ini, Hal tersebut untuk menekan angka COVID-19,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, transportasi darat seperti AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) dan AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) masih beroperasi dan mulai mengalami peningkatan kembali.
“Aktivitasnya sudah 60 hingga 70 persen sudah normal kembali dari sebelum COVID-19. AKDP sudah hampir bagus dibandingkan dengan awal pandemi, lockdown sejak 4 bulan tidak ada aktivitas, lalu Juni, Juli mulai meningkat kembali,” paparnya.