Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Hi! Pontianak – Kota Pontianak yang pada hari ini, Rabu (23/10), sedang merayakan Hari Jadi ke-248 dikenal sebagai Kota Khatulistiwa. Pontianak memiliki daya tarik dari segi budaya, pariwisata, hingga kuliner yang sering kali diburu oleh wisatawan lokal dan macanegara.
ADVERTISEMENT
Ada banyak ragam keunikan yang ditawarkan Kota Khatulistiwa. Berikut 5 alasan mengapa Kota Pontianak bikin kita bangga.
1. Berada tepat di garis Khatulistiwa
Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang dilalui oleh garis Khatulistiwa. Garis lintas 0 derakat itu melintas persis di atas kota Pontianak, sehingga kota ini dikenal sebagai Kota Khatulistiwa. Uniknya, saat kulminasi berlangsung, matahari di kawasan yang dilewati oleh garis khatulistiwa berada tepat di atas kepala sehingga benda-benda apa pun tidak memiliki bayangan.
2. Memilki sungai terpanjang di Indonesia
Sungai Kapuas merupakan sungai terpanjang di Indonesia yang melintasi 5 kawasan, termasuk Pontianak. Panjang Sungai Kapuas ini mencapai 1.143 Km. Sementara itu, lebarnya sekitar 70-150 meter. Sebutan sungai Kapuas diambil dari daerah Kapuas Hulu yang mengaliri aliran sungai tersebut.
ADVERTISEMENT
3. Memiliki Kawasan khusus Warung Kopi
Budaya ngopi menjadi ciri khas masyarakat Pontianak. Karena itu, jika kamu ke Pontianak akan menemukan banyak warung kopi di segala sudut kota. Kawasan ngopi yang paling popular adalah Jalan Gajahmada, yang oleh Pemkot Pontianak dijadikan kawasan wisata warung kopi. Keunikan tersebut membuat Jalan Gajahmada mendapat penamaan sebagai kawasan kuliner "Coffee Street".
4. Memilki perayaan festival meriam karbit
Festival meriam karbit adalah sebuah festival yang dilaksanakan di Pontianak, Kalimantan Barat, salah satunya di kota Pontianak. Festival ini berlokasi di pesisir Sungai Kapuas. Meriam karbit berukuran besar dengan diameter hampir mencapai 1 meter, diledakkan dan menciptakan suara menggelegar.
5. Suguhan kuliner multietnik
ADVERTISEMENT
Kalimantan Barat memiliki penduduk yang multietnis. Hal ini mempengaruhi banyaknya jenis kuliner dengan cita rasa beragam. Seperti Bubur Pedas yang merupakan makanan bubur tradisional yang berasal dari kabupaten Sambas. Kemudian ada Chai Kwe atau Choi Pan, yang merupakan makanan khas etnis Tionghoa, dengan bentuknya seperti pastel mini, berisi bengkoang, kucai, dan kacang tanah. Dan masih banyak lagi kuliner dari berbagai etnis yang bisa kamu cicipi saat berada di kota Pontianak. (Resi Jesita)