5 Tips Tetap Bisa Olahraga Saat Puasa

Warga Pontianak saat berolahraga di Taman Ayani. Foto: Alycia Tracy Nabila/Hi!Pontianak

Hi!Pontianak - Berolahraga saat menjalani ibadah puasa tidaklah mudah. Kelelahan dan dehidrasi tentu menjadi tantangan tersendiri agar kuat menjalani ibadah puasa hingga tahan di waktu berbuka. Namun di sisi lain, olahraga saat puasa dapat membantu tubuh tetap bugar.

Berikut 5 tips agar bisa tetap olahraga saat puasa dari Reza, personal trainer salah satu Gym di Pontianak:

1. Jika sedang berpuasa memperbanyak makanan yang mengandung serat agar daya tahan tubuh jauh lebih enak. Dan tentunya harus ada target dan keinginan untuk berolahraga seperti Konsisten.

"Biasanya konsisten timbul karena ada target atau sesuatu yang bisa kita rasakan dampaknya dari olahraga yang kita lakukan," ungkap Reza.

2. Asupan protein, karbo, serat, serta nutrisi lain yang dapat mendukung daya tahan tubuh.

Makanan yang dikonsumsi harus seimbang. Makanan seimbang seperti makanan yang cukup secara kuantitas, kualitas, dan mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Hal itu bisa berdampak ke daya tahan tubuh serta menjaga kualitas tidur.

3. Memperbanyak minum air putih bisa diatur waktu sahur ataupun sesudah berbuka. Hindari olahraga yang terlalu melelahkan. Sesuaikan beban dengan kemampuan.

Sebab, olahraga yang berlebihan dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan sehingga tubuh bisa dehidrasi.

4. Mengurangi beban dari sebelumnya agar tidak cepat merasakan lelah pada saat latihan. Olahraga dengan intensitas yang tidak terlalu berat.

"Ini khusus untuk olahraga gym. Jika sedang berpuasa, sebaiknya beban jangan terlalu berat. Sesuaikan beban dengan kemampuan jangan terlalu di forsir," ujar Reza.

5. Olahraga di waktu yang tepat agar tubuh tidak lemas. Karena setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk mengatasi kondisi tersebut.

Bisa melakukan di pagi hari saat kondisi masih prima atau sore menjelang berbuka.

Yang terakhir tentunya pilih olahraga sesuai keinginan dan kebutuhan kalian. Mulailah olahraga dengan intensitas rendah.

Penulis: Rabiansyah