Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
6 Film Karya Rumah Produksi Ravacana Films yang Raih Penghargaan Selain 'Tilik'
21 Agustus 2020 15:00 WIB

ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Ravacana Films adalah sebuah rumah produksi yang dibentuk sejak tahun 2015. Rumah Produksi ini berasal dari Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Film pendek berjudul 'Tilik' yang diproduksi oleh Ravacana Films, baru-baru ini viral di media sosial karena sosok Bu Tejo yang menarik perhatian. Bercerita tentang perjalanan menuju Rumah Sakit untuk menjenguk Bu Lurah.
Dalam perjalanan yang dipenuhi dengan gosip mengenai status lajang seorang kembang desa bernama Dian, film yang di sutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo pada 2018, berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Film Pendek Terpilih Piala Maya 7 tahun 2019.
Selain 'Tilik', ternyata sudah ada beberapa film pendek dari Rumah Produksi Ravacana Films yang berhasil mendapatkan penghargaan, di antaranya adalah:
1. Nilep (2015)
Film pendek ini juga di sutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo. 'Nilep' bercerita tentang sekumpulan anak-anak yang berkumpul di pos kamling. Mereka berdebat tentang seorang anak yang mencuri mainan hingga mereka menyalahkan satu sama lain.
ADVERTISEMENT
'Nilep' berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Film Fiksi Pendek Terbaik ACCFEST KPK tahun 2015, Film Fiksi Pendek Pilihan Juri ACCFEST KPK tahun 2015, Film Pendek Favorit Moviestifal Kantor Pos Indonesia tahun 2015, Film Fiksi Pendek Terbaik Comedy Pilihan Juri Media XXI Short Film Festival tahun 2016, Film Pendek Terbaik Banten Short Film tahun 2016, Film Pilihan Jury Jogja Film Academy Short Competition tahun 2016 dan 3rd Prize Festival Film Trenggalek tahun 2016.
2. Singsot (2016)
Wahyu Agung Prasetyo kembali menjadi sutradara dalam film pendek 'Singsot'. Film ini bercerita mengenai seorang anak yang menginap di rumah kakek dan neneknya dan mengalami kejadian-kejadian menyeramkan setelah mendengar cerita mitos yang diceritakan oleh neneknya. Dari semua kejadian yang terjadi, akhirnya membuat si anak tidak ingin bersiul lagi.
ADVERTISEMENT
'Singsot' berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Film Terbaik Fiagra Horor Film Festival tahun 2016, Jury Prize Taman Film Festival Bandung tahun 2017 dan Film Horor Terbaik Taman Film Festival Bandung tahun 2017.
3. Anak Lanang (2017)
Film yang di sutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo ini mengisahkan empat orang anak Sekolah Dasar yang membahas kehidupan sehari-hari mereka di atas becak.
'Anak Lanang' berhasil menyabet penghargaan sebagai Outstanding Achievement Indonesian Short Film Festival Australia tahun 2019 dan Best Film Indonesian Short Film Festival SCTV tahun 2019.
4. Setengah Hari Kurang Sedikit (2019)
Mengisahkan Gendis yang membersihkan rumahnya sambil ditemani oleh tamu yang setiap hari datang, namun tetap ia nantikan. Ia banyak menemukan barang-barang pemberian para tamu tersebut, hingga akhirnya mereka pulang dan Gendis tetap berkawan dengan ketiadaan.
ADVERTISEMENT
Film pendek yang di sutradarai oleh Vanis berhasil menjadi Best Film Gramedia Short Film Festival tahun 2019.
5. Rooftop and Afternoon Talks (2019)
Di sutradarai oleh Riyadi Prabowo, 'Rooftop and Afternoon Talk' bercerita tentang Nayla dan Gema yang berbincang tentang pernikahan, mereka bercanda dengan serius dalam mencari cara untuk menikah berbeda agama di Indonesia.
Film ini mendapatkan penghargaan sebagai Fiksi Terbaik Umum Cirebon Film Festival tahun 2019, Sutradara Terbaik Umum Cirebon Film Festival tahun 2019, Penata Gambar Terbaik Umum Cirebon Film Festival tahun 2019 dan Pemeran Terbaik Umum Cirebon Film Festival tahun 2019.
6. Lamun Sumelang (2019)
Agus, pria berumur 40 tahun merupakan seorang Ayah yang ingin menyembuhkan anaknya dari sebuah penyakit dengan mencari 7 orang tumbal. Dia memilih tumbal-tumbal tersebut dengan cara menunggu sebuah cahaya merah “pulung gantung” yang menandakan bahwa akan ada orang yang mati bunuh diri.
ADVERTISEMENT
'Lamun Sumelang' disutradarai oleh Ludy Oji Prastama dan berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Film Pendek Terpilih Maya 8 tahun 2020.
Penulis: Siti Annisa Aini