6 Film Lokal Kalbar Meriahkan Festival Pasar Rakyat Kote Pontianak

Konten Media Partner
1 November 2019 16:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu proses syuting film komunitas film main main. Foto: Dok Komunitas Film Main Main
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu proses syuting film komunitas film main main. Foto: Dok Komunitas Film Main Main
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Festival Pasar Rakyat Kote Pontianak 2019 akan kembali digelar. Acara tersebut akan diselenggarakan, pada Sabtu (2/11) hingga Minggu (3/11) berlokasi di Pasar Tradisional Dahlia Jalan Sungai Jawi, Pontianak, Kalbar.
ADVERTISEMENT
Berbeda dari festival pasar sebelumnya, kali ini Festival Pasar Rakyat menampilkan Pasar Film Festival (PFF). Kegiatan ini bekerjasama dengan Film Main Main yang merupakan komunitas resolusi SDM dan sarana media informasi perfilman lokal Kalimantan Barat.
"PFF merupakan festival film pertama yang diadakan di Kota Pontianak. Digagas oleh komunitas film main main, dibantu oleh kawan-kawan komunitas yang lain, seperti Kaibeusi, Yarling, Satudetajat, Siberdaya, Mafkalbar, dan EyvisualxSaoski," ujar Pawadi Jihad, salah satu filmmaker Kalimantan Barat kepada Hi! Pontianak, Jumat (1/11).
Pasar Film Festival tersebut bertujuan untuk menggugah kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya pasar tradisional sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan bermasyarakat di Pontianak. Dalam Pasar Film Festival akan dimutarkan 6 film karya filmmaker Kalbar selama 2 hari. Bertempat di lantai 2 pasar Dahlia, pada pukul 15.30-17.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Mengusung tema Human of Life, Pawadi berharap pemutaran film ini dapat merangkul dan mempererat silaturahmi dari berbagai komunitas seni yang terlibat dalam Festival Pasar Rakyat.
"Terlebih, terciptanya ruang dialog dalam kerja-kerja kebudayaan, yang bertujuan untuk mengembangkan wacana komunitas seni budaya, agar dekat dan lekat dengan lingkungan serta masyarakat," kata Pawadi.
Berikut ini film lokal Kalimantan Barat yang akan memeriahkan Festival Pasar Rakyat Kote Pontianak 2019:
1. Kurang 2 Ons
Film Kurang 2 Ons akan memeriahkan Festival Pasar Rakyat Kote Pontianak 2019. Foto: Dok Hi!Pontianak
Film ini disutradarai oleh Haris Supiandi. Film Kurang 2 Ons, bercerita tentang seorang anak, bernama Dimas. Setiap hari, Dimas membantu ayahnya berjualan sayur di pasar tradisional.
Kecurangan yang selalu dilakukan ayahnya dengan cara mengurangi timbangan pesanan pembeli, membuat Dimas terbiasa dengan hal tersebut. Dimana ia belum sepenuhnya mengerti arti baik dan buruk dalam bertindak, hingga suatu ketika Dimas bertemu dengan seorang pembeli yang kritis terhadap timbangan.
ADVERTISEMENT
Kurang 2 Ons merupakan satu diantara 300 lebih naskah yang dikirim ke KPK untuk mengikuti Anti-Corruption Film Festival (ACFFest) 2018. Film ini pun keluar sebagai pemenang.
2. Seribu
Film Seribu turut memeriahkan Festival Pasar Rakyat Kote Pontianak 2019. Foto: Dok Hi!Pontianak
Hal yang menjadi umum dan normal dalam ketidak bakuan sistem parkir di Kota Pontianak, membuat pemerintah memberikan perda dalam hal tersebut. Namun, situasi di lapangan terkadang tidak sesuai dengan kondisi yang terjadi, samar-samar peraturan yang sudah menjadi kebiasaan cenderung mengarah pada kejanggalan dan kebingungan bagi masyarakat. Film Seribu merupakan karya Heruadji Hutama.
3. Sungsang
Film Sungsang akan memeriahkan Festival Pasar Rakyat Kote Pontianak 2019. Foto: Dok Hi!Pontianak
Film ini adalah karya Meta Ratih. Film ini berkisah tentang Parman, sebagai tukang ojek. 2 orang banci memberi tips karena Parman bersedia mengantar mereka pulang.
Dapat pemasukan melebihi target membuat Parman pulang lebih awal. Namun, sebuah percakapan antara istrinya dan seorang laki-laki membuat Parman berpikir kembali untuk masuk ke rumah.
ADVERTISEMENT
4. May
Film May juga akan memeriahkan Festival Pasar Rakyat Kote Pontianak 2019. Foto: Dok Hi!Pontianak
May memilih alasan mengapa ia memilih kesendirian sebagai kawan karib di tengah sibuknya geliat kehidupan di sekitarnya. Yang tidak ia sadari, pilihannya tersebut mempertemukannya dengan kawan baru. May dengan ke-aku-annya akan menceritakan tentang sikap apatisnya dalam menjalani hidup dan menceritakan masa lalu yang membentuk karakternya. Film May merupakan karya Reza Darwin.
5. Fardhu Kifayah
Film Fardhu Kifayah akan memeriahkan Festival Pasar Rakyat Kote Pontianak 2019. Foto: Dok Hi!Pontianak
Film Fardhu Kifayah bercerita tentang tata cara mengantar jenazah ke liang lahat. Bukan hanya wajib bagi sebuah agama, namun wajib bagi Kak Ning untuk standby 24 jam dalam menyediakan perlengkapan fardhu kifayah.
Meski adalah hal yang pasti, terkadang kesedihan mengiringi keluarga yang tertimpa. Namun rasa syukur juga tersemat bagi Kak Ning, karena dengan setiap kematian Kak Ning mendapatkan peluang untuk mata pencaharian. Film ini merupakan karya Pawadi Jihad.
ADVERTISEMENT
6. SITI : The Rice and Lucky Number
SITI : The Rice and Lucky Number. Foto: Dok Hi!Pontianak
Film karya Maria Ulfa ini bercerita tentang Siti disaat berpacu dengan waktu dan menunggu hujan panas yang menghalangi untuk pergi mengaji, disituasi tersebut, sebuah titipan togel juga memburunya untuk segera dipasang. Dalam keadaan yang membuat Siti menjadi resah, ia mencoba saran dari seorang guru mengajinya untuk menghadapi kebimbangan, karena ia telah gagal membeli pesanan togel dari ayahnya. (Resi Jesita)