6 Peristiwa Bencana yang Terjadi di Awal Tahun 2021 di Indonesia

Konten Media Partner
21 Januari 2021 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima Koarmada I Laksmana Muda TNI AL Abdul Rasyid memberikan keterangan kepada media hasil operasi SAR pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hasil operasi pencarian di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (15/1). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Panglima Koarmada I Laksmana Muda TNI AL Abdul Rasyid memberikan keterangan kepada media hasil operasi SAR pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hasil operasi pencarian di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (15/1). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Mengawali tahun dengan harapan baik tentu menjadi harapan setiap orang. Namun, sayangnya baru saja mengawali 2021, Indonesia dilanda dengan sejumlah bencana, baik itu alam maupun non-alam yang datang silih berganti.
ADVERTISEMENT
Mulai dari tanah longsor, jatuhnya pesawat hingga gempa bumi. Lebih lanjut, berikut ini Hi!Pontianak merangkum sejumlah peristiwa bencana yang terjadi di awal tahun 2021:
1. Longsor di Sumedang, Jawa Barat
Proses evakuasi lanjutan korban longsor di Desa Cihanjuang, Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat. Foto: Humas SAR Bandung
Pada 9 Januari 2021, bencana longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Dilansir dari kumparanNEWS, bencana itu disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang melanda sejak sore.
Longsoran dengan ketinggian 20 meter dan panjang 40 meter itu mengakibatkan 14 unit rumah warga tertimbun. Hingga Senin 18 Januari 2021, total korban yang dinyatakan meninggal dunia atas peristiwa nahas ini berjumlah 40 orang.
2. Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh
Bagian besar pesawat Sriwijaya Air SJ 182 diturunkan dari kapal Polairud di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Masih di hari yang sama dengan kejadian longsor di Sumedang, yakni 9 Januari 2021, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Sebelumya, pesawat rute Jakarta-Pontianak itu lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.36 WIB dan hilang kontak 4 menit kemudian. Pesawat tersebut dilaporkan hilang hingga akhirnya ditemukan jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu.
ADVERTISEMENT
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 diketahui mengangkut 62 orang yang terdiri dari 12 awak kabin, 40 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi. Dari 62 penumpang, ada 20 warga Kalimantan Barat yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Hingga kini tim Disaster Victim Identification (DVI) masih terus melakukan upaya identifikasi pemeriksaan DNA dan sidik jari korban pesawat. Total jumlah korban yang sudah teridentifikasi hingga saat ini sebanyak 43 orang.
3. Banjir di Kalimantan Selatan
Sejumlah relawan membantu pengendara sepeda motor agar tidak terbawa arus saat melintas di Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat (15/1). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Pada Selasa 12 Januari 2021, peristiwa banjir besar menerjang wilayah Kalimantan Selatan yang diduga terjadi akibat curah hujan yang tinggi. Dilansir dari kumparanNews, tercatat 13 kabupaten/kota yang terendam banjir dan hanya ada 2 kabupaten yang tidak terendam banjir. Puluhan ribu jiwa harus mengungsi.
ADVERTISEMENT
Pemprov Kalsel menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Banjir pada 14 Januari 2021. Akibat peristiwa ini, jumlah korban tewas terus bertambah. Data terbaru yang diumumkan oleh Danrem 101 Antasari Banjarmasin Kolonel (Inf) Firmansyah, korban meninggal akibat banjir capai 21 orang. Hingga berita ini dibuat, banjir masih menggenangi sejumlah wilayah Kalimantan Selatan.
4. Gempa Mamuju dan Majene
Presiden Joko Widodo meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang mengalami kerusakan karena gempa di Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Selang beberapa hari peristiwa banjir, bencana menghampiri wilayah Mamuju dan Majene di Sulawesi Barat. Terjadi gempa bumi, Kamis 14 Januari 2021 dan Jumat 15 Januari 2021. Gempa pertama berkekuatan 5,9 skala richter terjadi pada pukul 14.35 WITA dan gempa susulan dengan 6,2 skala richter terjadi pada pukul 02.28 WITA.
Akibat peristiwa itu, berdasarkan update per Selasa 19 Januari 2021 pukul 16.00 WITA, jumlah korban tewas mencapai 90 orang. Sementara itu jumlah pengungsi secara keseluruhan awalnya mencapai 20 ribu. Rinciannya adalah 15 ribu orang pengungsi di Mamuju dan 5 ribu orang pengungsi di Majene. Kini, jumlah pengungsi menurun drastis.
ADVERTISEMENT
5. Gunung Semeru Meletus
Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar terlihat dari Desa Oro Oro Ombo, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (17/1). Foto: Zabur Karuru/Antara Foto
Pada Sabtu 16 Januari 201, terjadi bencana gunung meletus di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Letusan Gunung Semeru ini mengakibatkan sejumlah daerah mengalami hujan abu vulkanik sebagai dampak letusan.
Walau status Gunung Semeru kini masih berada di level II atau waspada, Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Hendra Gunawan mengatakan, masyarakat harus mewaspadai ancaman bahaya awan panas dan guguran batuan dari kubah/ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak, seperti dilansir dari kumparanNews.
Selain itu, pihak PVMBG juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius satu kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak empat kilometer arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.
ADVERTISEMENT
6. Banjir dan Longsor di Manado
Tanah longsor terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (16/1). Foto: BNPB
Selain di Sumedang dan 10 Kabupaten di Kalimantan Selatan, dua bencana sekaligus yang diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil juga terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Sabtu, 16 Januari 2021 pukul 15.09 WITA.
Seperti yang dilansir dari kumparanNews, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, menuturkan setidaknya 9 kecamatan dan 33 kelurahan di Kota Manado terdampak banjir dan tanah longsor.
Ia juga menerangkan, bahwa menurut laporan Pusat Pengendali Operasi BNPB, kerugian materiil akibat bencana ini adalah dua unit rumah yang rusak berat dan 10 unit rumah rusak sedang. Akibatnya, 500 jiwa harus mengungsi dan terdapat enam orang yang dinyatakan meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT