Aliansi BEM se-Kalbar Gelar Kuliah Umum Wawasan Kebangsaan

Konten Media Partner
14 Agustus 2023 18:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korwil BEM Seluruh Indonesia Provinsi Kalbar foto bersama Kepala Kesbalpol Provinsi Kalbar Manto Saidi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Korwil BEM Seluruh Indonesia Provinsi Kalbar foto bersama Kepala Kesbalpol Provinsi Kalbar Manto Saidi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Koordinator Wilayah Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Provinsi Kalbar berkolaborasi dengan Forum Koordinasi BEM se-Kalbar dan BEM se-Kalimantan menggelar kuliah umum wawasan kebangsaan di Aula Lantai 3 Universitas Muhammadiyah Pontianak, Senin, 14 Agustus 2023.
ADVERTISEMENT
Kuliah Umum bertajuk "Penguatan Wawasan Kebangsaan dan Nilai Persatuan Berbasis Anti Intoleransi dan Radikalisme" ini menghadirkan Kepala Kesbalpol Provinsi Kalbar Manto Saidi dan Kapolresta Pontianak Kombes Pol Adhe Hardiadi sebagai narasumber. Kegiatan ini juga diikuti oleh mahasiswa dari berbagai Universitas di Kota Pontianak.
Korwil Kalimantan Barat BEM SI, Zean Novrian mengatakan kegiatan tersebut bertujuan memberikan pemahaman wawasan kebangsaan kepada mahasiswa guna mencegah dan menangkal paham intoleransi dan radikalisme. Sehingga kata Zean, mahasiswa dapat mengambil langkah dan upaya dalam mengantisipasi maupun menolak penyebarannya.
"Sasaran penyebaran paham intoleransi dan radikalisme adalah mahasiswa yang dianggap memiliki ilmu pengetahuan (intelektual) dengan metode penyebarannya melalui kegiatan keagamaan maupun melalui media sosial. hal tersebut didukung karena pemahaman agama mahasiswa yang kurang serta mudahnya mahasiswa dalam mengakses berbagai informasi di media sosial dalam kehidupan sehari-hari," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ikram Hasrul Ketua Panitia kegiatan berharap peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut dapat berkontribusi dalam pencegahan paham intoleransi dan Radikalisme.
"Mahasiswa diharapkan dapat menjadi agent of change (agen perubahan) untuk berkontribusi dalam pencegahan paham intoleransi dan radikalisme dengan melakukan tindakan preventif dalam menghadapi perkembangan paham tersebut di lingkungan kampus," tukasnya.