Konten Media Partner

Anak 6 Tahun Dicabuli Puluhan Temannya, KPPAD Kalbar Duga Masih Ada Pelaku Lain

3 November 2021 15:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua KPPAD Kalbar, Eka Nurhayati. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KPPAD Kalbar, Eka Nurhayati. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat akan melakukan pendampingan psikologis terhadap anak di bawah umur yang menjadi korban pelecehan seksual, di Pontianak Selatan, Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Polresta Pontianak mendapatkan laporan atas peristiwa pencabulan yang diduga dilakukan oleh puluhan anak di bawah umur, dengan korban anak berusia 6 tahun. Namun hingga saat ini polisi baru memeriksa sebanyak 5 terduga pelaku.
Ketua KPPAD Kalbar, Eka Nurhayati mengungkapkan bahwa jumlah terduga pelaku yang diperiksa saat ini baru 5 orang. Namun kata dia, kemungkinan masih ada terduga pelaku lainnya yang masih ditelusuri.
“Kita mengacu pada Undang-Undang perlindungan anak, dan sistem peradilan pidana anak mengingat yang terlibat sesama anak baik itu anak sebagai korban, sebagai pelaku, dan sebagai saksi. Jumlah sementara baru 5 yang sudah diperiksa, dan mungkin akan bertambah ini akan dikembangkan sesuai dengan penegakan hukum yang berlaku,” jelas Eka kepada awak media, Rabu, 3 November 2021.
ADVERTISEMENT
Terduga pelaku tersebut mengaku melakukan pelecehan seksual tersebut usai menonton video porno melalui handphonenya. Peristiwa tersebut pun terjadi di tempat dan waktu yang berbeda-beda dari pelaku lainnya.
Eka mengingatkan kembali kepada orang tua untuk belajar dari peristiwa tersebut agar orang tua bisa memantau pergerakan, dan aktivitas anak saat bermain handphone.
“Kita mengingatkan kembali fenomena ini menjadi PR orang tua di Kalbar, khususnya di Pontianak bagaimana kita memberikan edukasi dan sosialisasi kepada orang tua bahaya menggunakan handphone yang liar,” ungkapnya,
Pihak KPPAD Kalbar selanjutnya akan melakukan pendampingan psikologis terhadap korban. Eka mengatakan hingga saat ini kondisi anak dalam kondisi baik.
“Kita berikan pendampingan psikologi, kita sudah koordinasi psikolog untuk melakukan pendampingan sisi psikologi anaknya. Korban saat ini karena ia masih di bawah umur, mereka tidak menyadari ini adalah tindakan yang salah tapi sebuah hiburan hanya iseng-iseng,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT