Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Anak-anak di Pontianak Mulai Divaksin, Ada yang Tunda karena Tensi Darah Tinggi
19 Januari 2022 15:28 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun mulai digelar di Kota Pontianak. Namun, tidak semua anak bisa menerima suntikan vaksin karena tak lolos screening.
ADVERTISEMENT
Seperti hari ini Rabu, 19 Januari 2022, ditemukan ada satu anak dengan tensi tinggi usai discreening sebelum mendapatkan suntikan vaksin.
Beberapa penyakit yang dialami anak-anak, seperti alergi dan mengonsumsi obat gatal maka vaksinasinya ditunda. Sang anak harus ditangani dokter spesialis anak jika ada riwayat-riwayat penyakit lainnya.
"Bahkan tidak menutup kemungkinan seorang anak menderita tekanan darah tinggi, ada di atas 140 itu anak tidak boleh divaksin. Hari ini saya melihat ada satu anak tekanan darahnya di atas 140. Itu bukan tidak boleh (divaksin) tetapi ditunda," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidig Handanu.
Handanu mengungkapkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan anak tersebut mengalami darah tinggi sebelum divaksin, di antaranya adalah faktor psikologis. Hal ini membuat anak kepikiran dengan apa yang akan dialaminya sehinga menyebabkan tekanan darah naik.
ADVERTISEMENT
"Kedua faktor aktivitas, misalnya anak-anaknya habis lari-lari kemudian ditensi rupanya naik. Kemudian ketiga baru kita lihat faktor keturunanya apakah orang tuanya ada riwayat hipertensi atau tidak. Yang ke empat baru kita lihat memang ada penyakit pada anak," jelasnya.
Handanu mengatakan, anak harus didampingi oleh orang tua untuk mengetahui informasi kesehatan anak sebelum divaksin. Ia mengatakan, si anak harus didampingi orang tua untuk memastikan kondisinya, jika tidak maka tidak akan dilayani.
"Vaksinasi pada anak harus didampingi orang tua agar screening valid, karena riwayat penyakit anak yang tahu hanya orang tuanya. Dalam screening itu kita harus bertanya tentang riwayat penyakit maka harus ada orang yang bertanggung jawab dan tau tentang kondisi penyakit (anak). Jadi kalau anak itu dibiarkan kami tidak bisa melayani karena kami tidak bisa melakukan screening dengan baik," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Di Kota Pontianak vaksinasi anak berusia 6-11 tahun ditargetkan mencapai 65.893 anak. Penerima vaksin anak bisa berasal dari pendidikan formal SD atau Madrasah maupun pendidikan non-formal, seperti pesantren atau anak berkebutuhan khusus. Selain itu jenis vaksin yang diberikan pada anak pun adalah vaksin Sinovac.
Semenatar itu vaksinasi anak ini nantinya juga akan tersedia di fasilitas kesehatan seperti Puskesmas serta titik-titik lokasi vaksin, PCC, Yayasan Bhakti Suci, Halaman Kantor Gubernur, dan lain sebagainya.
"Untuk anak-anak ini dijadwalkan atau dikoordinir oleh masing-masing pukesmas untuk dilakukan sekolah. Jadi saya mohon kepada orang tua dan sekolah-sekolah menunggu jadwal dari puksesmas karena kalau semua mengejar di posko pelayanan vaksinasi pasti SDM kita tidak mampu. Semuanya akan kita atur, karena rentang waktu kita juga cukup panjang kita diberikan waktu sampai bulan Maret 2022," pungkasnya.
ADVERTISEMENT