Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Anak Korban Meriam Karbit yang Meledak Butuh Bantuan Biaya Operasi
10 Mei 2019 15:30 WIB

ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Akibat terkena percikan api dari bensin yang terbakar saat bermain meriam karbit, Rabu (8/5) dini hari, Fajar (9 tahun), masih dirawat secara intensif di RS dr Sudarso, Pontianak, Kalimantan Barat, untuk mendapatkan pengobatan lebih serius.
ADVERTISEMENT
Luka bakar yang dialami Fajar pada bagian wajah dan kaki sebelah kirinya, cukup parah, sehingga penanganannya harus dilakukan operasi sebanyak empat kali. Fajar yang dirawat oleh pamannya, kini memerlukan biaya yang cukup banyak untuk proses pemulihannya ini.
Andika, paman Fajar, mengatakan operasi pertama sudah selesai dilakukan dua hari lalu, yakni operasi pembersihan kulit yang terbakar. Hampir seluruh wajah Fajar mengalami luka. Begitu juga dengan kaki kirinya, mulai dari paha hingga ke bagian bawah.
Fajar mengalami luka bakar, setelah terkena percikan bensin saat bermain meriam karbit, Rabu (8/5) di kawasan Sungai Raya Dalam, Pontianak. Ketika itu, seorang anak hendak menyalakan meriam, namun meriam tersebut meledak. Diduga, karbit yang digunakan sebagai bahan bakar, sebelumnya telah direndam dengan bensin.
ADVERTISEMENT
Saat meriam tersebut meledak, anak yang menyulutnya mendadak kaget, dan tanpa sengaja menendang wadah karbit yang diduga berisi bensin. Wadah tersebut terbakar dan api mengenai wajah dan kaki Fajar. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit RSUD dr Sudarso Pontianak.
Pasca operasi pertama, kondisi Fajar saat ini masih lemah. "Kondisinya belum stabil, terpantau masih demam. Untuk makan, Fajar masih bisa makan, cuman ya pelan-pelan, karena bibirnya juga terbakar," kata Andika.
Andika mengungkapkan, tahapan operasi masih akan dilakukan tiga kali lagi, yakni operasi pembersihan tahap kedua, serta operasi penanaman kulit. Dia mengatakan operasi ini bisa saja dilakukan lebih dari empat kali, jika penanaman kulit masih belum sempurna.
Saat diwawancarai oleh tim Hi!Pontianak, Andika mengatakan, sedang meminta bantuan kepada donatur-donatur, karena kondisi kedua orang tua Fajar yang telah berpisah. "Untuk biaya pengobatan saya masih cari pertolongan sama donatur. Saya juga sebar di Facebook, di grup Pontianak Informasi, tentunya untuk meringankan beban," ungkap Andika. (hp8)
ADVERTISEMENT