Konten Media Partner

Anak Pelanggar Jam Malam 'Dipondokkan', Bebby: Harus Ada Solusi untuk Agama Lain

1 Mei 2025 9:43 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak. Bebby Nailufa. Foto: Alycia Tracy Nabila/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak. Bebby Nailufa. Foto: Alycia Tracy Nabila/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berencana akan memberikan efek jera kepada anak-anak yang melanggar jam malam dengan memasukkannya ke pesantren. Menanggapi rencana tersebut, Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak, Bebby Nailufa mengingatkan pemerintah memberikan solusi untuk anak-anak pelanggar jam malam yang beragam lain.
ADVERTISEMENT
"Di sini pesantren bukan seperti penjara, tapi bagaimana menjadikan anak ini untuk kita tahu apa kegiatan malam mereka, apa permasalahan-permasalahan mereka, sehingga kita bekerja sama untuk bisa mendekatkan anak-anak yang beragama islam di pesantren. Solusinya untuk anak-anak beragama lain seperti apa, itu juga kita harus pikirkan, bukan hanya semua lalu dipesantrenkan," ungkap Bebby kepada Hi!Pontianak pada Rabu, 30 April 2025.
Bebby bilang, pemberian efek jera tersebut boleh saja dilakukan agar anak-anak tersebut mengerti bahwa ada konsekuensi atas apa yang telah dilakukannya.
"Saya merasa itu boleh-boleh saja diterapkan, bagaimana pun kita harus memberikan sanksi dan konsekuensi yang berupa efek jera kepada anak-anak agar menjadi lebih baik tentunya. Nah, harus dilihat juga, tidak serta merta baru melanggar, mungkin ada dua kali lah pelanggaran. Misalnya anak itu pertama diperingatkan dengan memanggil orang tuanya tetapi kemudian melanggar lagi barulah didiskusikan untuk dimasukkan ke pesantren," tambahnya.
ADVERTISEMENT