news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Anggota Polres Sintang Revitalisasi Situs Sejarah Kerajaan Sepauk

11 Maret 2025 17:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situs makam Kerajaan Sepauk yang dipugar kembali oleh anggota Polres Sintang Aipda Samsuri di Desa Tanjung Ria Kecamatan Sepauk. Foto: Yus Rizal/Hi! Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Situs makam Kerajaan Sepauk yang dipugar kembali oleh anggota Polres Sintang Aipda Samsuri di Desa Tanjung Ria Kecamatan Sepauk. Foto: Yus Rizal/Hi! Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Rela merogoh kocek pribadi, anggota Polres Sintang, Aipda Syamsuri menginisiasi revitalisasi atau menghidupkan kembali situs sejarah Kerajaan Sepauk yang terbengkalai di Dusun Batu Belian, Desa Tanjung Ria, Kecamatan Sepauk.
ADVERTISEMENT
Adapun situs sejarah yang direvitalisasi tersebut adalah Area Situs Kuta Raja Makam Raja dan Keluarga. Di area itu, selain terdapat makam, juga ada bekas pemandian permaisuri raja dan juga istana kerajaan Sepauk. Seperti diketahui, Kerajaan Sepauk merupakan cikal bakal berdirinya Kesultanan Sintang.
Revitalisasi yang dilakukan Aipda Syamsuri dilakukan bersama warga setempat, mulai dari kepala desa, tokoh adat dan tokoh masyarakat Desa Tanjung Ria. Revitalisasi dimulai dengan membersihkan area Area Situs Kuta Raja Makam Raja dan Keluarga, membuat gerbang, membangun akses jalan di area makam hingga memugar makam.
Selain itu, dibangun juga jalan untuk masyarakat. Pembangunan jalan tersebut sangat membantu masyarakat sebagai alternatif ketika terjadi banjir.
Aipda Syamsuri mengatakan bahwa revitalisasi yang dilakukan merupakan bentuk kepedulian terhadap situs sejarah yang lama terbengkalai.
ADVERTISEMENT
“Apalagi kita semua tahu, bangsa yang besar adalah bangsa yang mengingat sejarah. Nah, di sini terdapat makam salah seorang pemimpin Sepauk yakni Zainal Abidin bin Abdul Mutalib atau Raja Muda Laksamana Elang Laut. Dulu, beliau hadir memimpin suku-suku dalam perjanjian Tumbang Anoi,” jelasnya.
Kemudian, kata Syamsuri, dirinya membangun kembali situs tersebut juga tidak terlepas karena dirinya putra daerah Sepauk. “Sebagai anggota Polri yang berasal dari sini, saya ingin memberikan kontribusi yang terbaik untuk daerah asal. Agar anak cucu kita nanti mengetahui sejarah ini,” katanya.
Di kesempatan itu, Syamsuri berterima kasih pada Kades dan jajaran serta masyarakat yang telah banyak membantu dan bersama-sama membangun kembali situs sejarah ini. “Saya bisa seperti ini karena saya anggota Polri. Dan saya tidak bisa apa-apa kalau bukan anggota Polri. Jadi saya wajib mengayomi masyarakat,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kades Tanjung Ria, Johansyah menyampaikan terima kasih pada Aipda Syamsuri yang telah rela untuk berkontribusi membangun kembali situs sejarah atau kota tua Kecamatan Sepauk yang telah lama terbengkalai.
“Situs ini memang lama tidak tersentuh. Makanya kita sangat berterima kasih pada Aipda Syamsuri yang rela mengorbankan uang, tenaga dan pikirannya untuk membangun kota tua ini,” ujarnya.
Tumenggung Adat Dayak Kabupaten Sintang, FX Teruman juga mengucapkan terima kasih pada Kapolri, Kapolda, Kapolres Sintang, Kapolsek Sepauk serta Aipda Samsuri karena telah berkontribusi membangun situs sejarah berupa area makam tua di Desa Tanjung Ria.
“Ini adalah makam Raja Muda Laksamana Elang Laut. Beliau raja yang ikut serta membela kemerdekaan RI dan ikut serta dalam pertemuan Tumbang Anoi untuk mempersatukan masyarakat adat Dayak dan Melayu di Borneo,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
“Nan, ketika makam ini terbengkalai dan mendapat perhatian dari Aipda Syamsuri, kita sangat senang dan sangat mengapresiasi,” ujar Teruman.
Ketua Pemangku Adat Melayu Sintang, Jasmian juga mengapresiasi kegiatan positif yang dilakukan Aipda Syamsuri dengan membangun kembali situs sejarah yang terbengkalai di Desa Tanjung Ria.
“Kalau tidak ada beliau, saya kira tempat ini masih terbengkalai dipenuhi semak belukar. Berkat kepeduliannya lah, situs sejarah ini kembali bersih dan terawat sehingga bisa diketahui generasi sekarang,” ujarnya.