Atlet Tarung Derajat Kalbar Peraih Emas PON Sebelumnya Diinapkan di Indekos

Konten Media Partner
14 Oktober 2021 14:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para atlet tarung derajat Kalbar meraih medali di PON XX Papua. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Para atlet tarung derajat Kalbar meraih medali di PON XX Papua. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Dua atlet cabang olahraga Tarung Derajat asal Kalimantan Barat berhasil menggondol dua emas pada PON XX Papua. Dua atlet yang meraih emas tersebut adalah Novianyanti dan I Ageng Rizki Ariani.
ADVERTISEMENT
Secara total, tarung derajat menyumbangkan 3 medali pada PON XX Papua. Satu medali lainnya disumbangkan Raihan Al Farizy yang berhasil meraih medali perunggu.
Dalam kesuksesan mereka, terdapat kisah haru serta kendala sebelum meraih kesuksesan tersebut. Pelatih Tarung Derajat Kalbar, Dedi menceritakan, perjuangannya bersama lima atlet yang berlaga ke PON.
Pelatih yang akrab disapa Kang Dedi ini, menuturkan, sebelum menjalani pemusatan latihan yang diadakan KONI Kalbar selama hampir dua bulan, kelima atlet itu sudah lebih dulu digemblengnya selama berbulan-bulan di Kompleks Stadion Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Pontianak. Masa penggemblengan berbulan-bulan itu, dilakukan dengan biaya sendiri, dan dengan peralatan seadanya.
Selain menggunakan biaya sendiri, serta peralatan seadanya, kelima atlet tersebut sempat diinapkan di Kost Anas Taksi.
ADVERTISEMENT
Kang Dedi, atlet tarung derajat Kalbar. Foto: Dok Hi!Pontianak
"Kita latihan itu efektifnya dua bulan saja, yang diinapkan KONI itu kurang lebih 1 bulan 3 minggu. Itu yang diinapkan KONI di kost Anas Taksi. Pola latihannya, kita menerapkan program latihan. Programnya itu terdiri dari persiapan umum, persiapan khusus, pra kompetisi, dan kompetisi. Itu mulai kita lakukan dari awal tahun 2021. Kalau persiapan mandiri dari tahun 2020," ujar Dedi, Kamis, 14 Oktober 2021.
Dedi juga menceritakan kendala lain seperti waktu persiapan yang terlalu singkat, sarana dan prasarana latihan yang kurang memadai, serta minimnya perhatian terhadap kesehatan atlet. Namun, berbagai kendala tersebut, kata Dedi, tidak lantas menurunkan semangatnya untuk memberikan pola latihan terbaik bagi para atlet tarung derajat.
"Banyak kendala. Sebagai contoh, kita lapor kesehatan atlet. Atlet cedera harus segera ditangani. Kita bawalah ke sinsang, pertama bisa, kemudian tidak bisa lagi dengan alasan ini itu. Kemudian penginapan atlet yang waktunya cuma dua bulan, sangat singkat sekali. Peralatan pun 3-4 bulan sebelum berangkat ke Papua baru kita didanai," terangnya.
ADVERTISEMENT
Namun dengan berbagai keterbatasan tersebut, ternyata membuahkan hasil. Atas didikannya, 3 atlet tersebut berhasil mendapatkan prestasi apik, dengan membawa emas dan medali perunggu, serta mengharumkan nama Kalbar.
Dedi mengatakan, pencapaian di PON XX Papua ini menjadi pelecut baginya untuk semakin memberikan pola latihan terbaik bagi para atlet tarung derajat Kalbar. Untuk itu, pada awal 2022 mendatang, ia berjanji akan mulai melakukan pembinaan agar atlet-atlet Kalbar dapat mengukir prestasi yang lebih baik lagi di ajang olahraga nasional.
"Untuk jangka panjang, insya Allah awal tahun depan kita akan mulai latihan lagi untuk persiapan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) dan persiapan PON 2024. Mudah-mudahan ini bisa berjalan baik," tutupnya.