Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten Media Partner
Bangunan SMP Negeri 22 Pontianak Roboh Diterpa Hujan Deras
26 April 2019 18:15 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Secara tiba-tiba, bangunan SMP Negeri 22 Pontianak, yang berada di Jalan Purnama Agung V, Pontianak Selatan, Kalimantan Barat, roboh, Jumat siang (26/4). Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengatakan akan membentuk tim ahli untuk menginvestigasi peristiwa ini.
ADVERTISEMENT
"Kita akan evaluasi penyebabnya dulu, karena ini tahun 2006 adalah pembelian. Kita akan cek dokumen-dokumennya. Sebenarnya 2 tahun ini, kita sudah mengecek kondisi bangunan-bangunan gedung di Kota Pontianak," ungkap Edi, saat meninjau sekolah yang roboh kala Kota Pontianak sedang diguyur hujan deras tersebut.
Bangunan SMP Negeri 22 Pontianak ini juga digunakan oleh SD Negeri 15 Pontianak Selatan untuk kegiatan belajar dan mengajar.
Untuk sementara, kata Edi, siswa-siswi yang bersekolah di SMPN 22 Pontianak akan ditempatkan di SMPN 6 Pontianak. Sedangkan murid SD Negeri 15 Pontianak Selatan akan ditempatkan di SD yang ada di sekitar Pontianak Selatan, agar aktivitas mereka dalam proses belajar mengajar tidak terganggu.
Lokasi SMP Negeri 22 Pontianak ini juga berada satu kompleks dengan gedung SMA Negeri 10 Pontianak. Edi mengatakan, pihaknya juga akan mengecek bangunan gedung SMA Negeri 10 Pontianak secepatnya.
ADVERTISEMENT
Bangunan sekolah tersebut pertama kali dibangun pada tahun 2005, atau telah berusia 14 tahun. Robohnya bangunan tersebut diduga karena didirikan di atas tanah gambut, tanpa konstruksi mumpuni di bawahnya.
Salah satu staf Tata Usaha SMP Negeri 22 Pontianak, Mardi, mengatakan bangunan tersebut memang agak goyang dan miring. "Jika orang bertubuh besar yang jalan, memang terasa agak bergoyang. Bangunan ini didirikan 2005. Dulu bekas SMKN 3 Pontianak. Sejak 2007 baru SMP yang menggunakan. Untuk SD sendiri ada 6 kelas, dan sisanya SMP. Namun semua bangunan juga mau roboh, karena sudah tenggelam di tanah," ungkap Mardi.
Total siswa di SMPN 22 Pontianak berjumlah 409 orang. "Beruntung ujian nasional sudah selesai dilaksanakan, dan para siswa sudah pulang awal karena hari Jumat," kata Mardi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kapolsek Pontianak Selatan, Komisaris Polisi Anton Satriadi, mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan keterangan di seputar lokasi kejadian. "Sekolah ini adalah bangunan lama. Pada tahun lalu juga sudah diusulkan dari pihak sekolah ke dinas untuk direnovasi atau dibangun kembali," ungkap Anton.
Bangunan yang roboh ini ternyata sudah miring sebelumnya. "Dapat kita prediksi karena hujan dan angin kencang beberapa hari ini, mempercepat robohnya bangunan. Kita sudah koordinasi dengan Polresta juga. Kita sudah pasang police line. Harap maklum lah, karena bangunannya sudah lama," kata Anton.
Tak ada korban jiwa pada peristiwa robohnya bangunan sekolah tersebut. "Menurut saksi, pada saat bangunan tersebut roboh, tidak ada aktivitas di dalam gedung. Tetapi, beberapa warga ada yang bermain dan beraktivitas di depan bangunan yang roboh tersebut," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Untuk kerugian material sendiri belum dapat ditaksir, karena sedang menunggu keterangan dari para ahli. "Kami sudah koordinasi kepada pihak sekolah, bangunan yang sudah miring ini, untuk tidak digunakan kembali, agar proses belajar-mengajar ini dapat terjamin keamanannya," ungkap Anton. (hp8)