Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Barat menggelar kegiatan Karya Kreatif Indonesia 2021 dengan tema Sinergi, Globalisasi, dan Digitalisasi UMKM, dan Sektor Pariwisata, khususnya di wilayah Kalbar.
ADVERTISEMENT
Kegiatan tersebut mengusung tentang “Eksotisme Pontianak” dan mendukung gerakan nasional bangga buatan Indonesia, serta bangga berwisata #DiIndonesiaAja.
Pada kegiatan itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, Agus Chusaini juga mengkampanyekan terkait penggunaan QRIS dalam sektor pariwisata.
QRIS merupakan singkatan dari Quick Response Code Indonesian Standard yang merupakan standarisasi pembayaran penggunaan metode QR Code dari Bank Indonesia, agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Agus mengatakan, hingga saat ini penggunaan QRIS di Kalbar sudah mencapai 65 ribu. Sedangkan target di tahun 2021, penggunaan QRIS dapat mencapai 112 ribu.
"Kita juga ada target, kita optimis pertumbuhannya makin cepat, kita akan terus kerja sama dengan Pemda, asosiasi, Perguruan Tinggi agar porsesnya cepat. Harapan kami semua UMKM bisa punya QRIS," ucapnya kepada awak media, Rabu, 3 Maret 2021.
ADVERTISEMENT
Selain transaksi perbelanjaan, pihaknya juga mendorong penggunaan QRIS di tempat wisata, seperti yang sudah diterapkan di beberapa tempat wisata di Kalbar saat ini.
"Digitalisasi ini juga sudah ada di tempat wisata, itu kita juga pakai QRIS, tempat wisata yang kora lakukan itu ada di Singkawang, Aruk, Pulau Lemukutan, Pulau Kura-Kura, di sana sudah melakukan pemasangan digitalisasi, karena QRIS murah," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Kadisporapar) Kalbar, Windy Prihastari juga menyambut baik adanya digitalisasi QRIS di tempat-tempat wisata. Dengan adanya QRIS, Windy merasa transaksi dapat berjalan dengan aman dan nyaman, tanpa membawa uang cash.
"Saya menyambut baik adanya digitalisasi pembayaran di tempat wisata. Pembayaran digitalisasi menjadi pembayaran yang aman untuk transaksi. Jadi, kita rancang konsepnya agar masyrakat tidak memegang banyak uang cash," tuturnya.
ADVERTISEMENT