Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Bank Indonesia Siapkan Uang Rp 4,2 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru di Kalbar
21 Desember 2022 15:18 WIB
·
waktu baca 2 menit![Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, Agus Chusiani. Foto: Teri/Hi!Pontianak](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gmsvwwxeqx1drtt85r37v9zn.jpg)
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Bank Indoensia Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat, menyediakan uang kartal pecahan sebanyak Rp 4,2 triliun. Uang tersebut akan disebar ke perbankan di Kabupaten Kota wilayah Kalbar.
ADVERTISEMENT
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, Agus Chusiani, mengatakan, pihaknya akan memastikan dan memenuhi kebutuhan uang kartal untuk perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Kalau tahun ini Nataru 2022 kita menyiapkan dana Rp 4,2 triliun di Kalbar. Alhamdulillah kemarin sudah ditarik perbankan, Rp 1,7 triliun. Sisanya akan ditarik pada saat mendekati Nataru,” jelas Agus kepada awak media, Rabu, 21 Desember 2022.
Sejauh ini, setiap penukaran uang kartal untuk hari raya, Agus menyebutkan, pecahan uang yang paling banyak diminati masyarakat adalah uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu.
“Insya Allah kebutuhan uang akan terpenuhi. Kita lihat di tahun 2022 ini, kita in flow. Padahal biasanya kan kita outflow. Kami juga akan berkoordinasi dengan perbankan untuk melakukan penukaran. Insya Allah kebutuhan uang tercukupi,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pihaknya juga terus mendorong transaksi secara non tunai atau digital. Agus mengatakan, saat ini pihaknya menyajikan program ASN digital. Para ASN Provinsi Kalbar dianjurkan untuk melakukan transkasi digital.
“Kita berharap target QRIS kita yang total 15 juta pengguna secara nasional terpenuhi, bahkan melebihi target. Semoga di Kalbar juga tepenuhi. Semoga penggunaan non tunai lebih besar karena dengan ini efisiensi perekonomian akan terjadi,” tukasnya.