Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten Media Partner
Bantah Asyik Ngonten, Guru SMAN 1 Mempawah Hilir Beri Penjelasan Masalah SNBP
12 Februari 2025 20:11 WIB
ยท
waktu baca 3 menit![Pertemuan antara pihak SMAN 1 Mempawah Hilir dengan ortu siswa. Foto: M. Zain/Hi!Pontianak](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkx4cjq846txgz42tv3j3662.jpg)
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Febrini yang kini statusnya bukan lagi Waka Kurikulum SMAN 1 Mempawah Hilir, menjelaskan terkait kronologi keterlambatan dalam pengisian PDSS hingga nyaris membuat siswa eligible gagal mengikuti SNBP.
ADVERTISEMENT
Pertama-tama Febrini mengucapkan syukur atas apa yang telah dilaluinya. Menurutnya, itu adalah ujian yang diberikan Allah.
"Alhamdulillah atas semua kasus yang terjadi pada saya, mungkin ini adalah ujian yang Allah berikan. Dan Allah pasti akan memilih ujian kepada yang mampu menghadapinya," ujarnya usai mengikuti pertemuan yang digelar SMAN 1 Mempawah Hilir bersama orang tua siswa pada Selasa, 11 Februari 2025.
Terkait kronologi hingga terjadi keterlambatan pengisian PDSS , Febrini mengatakan, berawal dari keterlambatan proses penyelesaian leger yang dimintanya kepada operator sejak Desember 2024 untuk melakukan perengkingan daftar siswa eligible.
Dari batas terakhir 28 Desember 2024 hingga ada siswa yang menanyakan pengumuman daftar siswa eligible pada 7 Januari 2025, Febrini belum juga menerima leger yang dimintanya meski terus berkomunikasi dengan operator PDSS.
ADVERTISEMENT
"Tetapi dalam proses komunikasi itu, lama sekali direspons operator dan itu yang membuat ketersulitan saya. Dihubungi di sekolah pun beliau susah. Saya selalu mendesak dan selalu menginformasikan kepada operator untuk mendownloadkan leger," tambah Febrini.
Febrini mengatakan, bahwa juga ada perubahan aturan dalam SNBP 2025. Di mana yang bertugas melakukan penginputan data di PDSS adalah operator dan guru BK untuk mensosialisasikannya.
"Setiap tahun itu perubahan aturan tetap ada. Kalau dulu 2 atau 3 tahun yang lalu bahwa siswa eligible ini diinput oleh Waka Kurikulum, jadi tahun ini yang disuruh menginput adalah operator dan guru BK untuk mensosialisasikan," ujarnya.
Lanjut Febrini, kemudian yang menjadi kendala dalam pengisian PDSS yaitu masih banyaknya Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) yang bermasalah seperti ganda, residu dan tidak valid.
ADVERTISEMENT
"Banyak sekali anak yang datang ke saya terkait pembuatan akun yang bermasalah pada NISN. Karena kalau mau lihat NISN itu residu, ganda itu bukan ranahnya Waka Kurikulum itu ranahnya operator," lanjutnya.
"Untuk menginput siswa eligible, jika NISN anak itu bermasalah maka tidak akan bisa. Dia disitu kalau kita masukkan NISN keterangannya invalid dan kita tidak bisa finalisasi kalau masih banyak NISN yang bermasalah," kata Febrini.
Setelah semua kendala tersebut selesai, akhirnya penginputan PDSS baru dimulai pada 28 Januari 2025. Karena sudah mepet, akhirnya dibentuk tim termasuk Febrini untuk menyelesaikan penginputan PDSS.
"Saya menginput yang IPA dan operator yang IPS. Dan Alhamdulillah yang IPA tanggal 30 sudah kelar yang jumlahnya 55 siswa. Sementara yang IPS hingga batas waktu terakhir juga belum selesai," ujar Febrini.
ADVERTISEMENT
Setelah menjelaskan detail kronologi tersebut, Febrini membantah bahwa dia disebut keasikan membuat konten hingga lalai dalam penginputan PDSS.
"Kita bisa lihat, konten yang saya upload itu apakah setiap hari. Kalau kita yang paham, ada yang mengatakan TikToker, FB pro, sekarang boleh di cek adakah saya upload setiap hari," jelasnya.
Febrini meminta agar pengguna media sosial bijak dalam menyikapi kasus yang terjadi. Kita juga harus tahu dan klarifikasi dari masing-masing pihak terkait.
"Kalau inikan saya yang benar-benar disudutkan dan bukan saya yang kena efeknya tetapi keluarga, suami, anak, dan keluarga saya. Jadi, bijaklah dalam bermedia sosial," harapnya.
Kemudian Febrini turut mendoakan semoga siswa eligible yang mengikuti SNBP bisa lulus. Menurutnya guru akan selalu mendoakan dan memberikan yang terbaik kepada siswanya.
ADVERTISEMENT
"Yang penting anak sudah bisa kita daftarkan semuanya 113 orang siswa. Kita tunggu saja hasilnya nanti apakah siswa itu lulus dan kita selalu berdoa yang baik untuk siswa," ucapnya.
"Tidak ada guru yang tidak menyukai siswanya. Disini guru tugas utamanya yaitu mendidik, melatih dan menanamkan karakter yang kepada siswa. Dan saya sangat berterima kasih kepada siswa saya yang telah memberikan banyak sekali kebaikan kepada saya sehingga membuat saya untuk melangkah ke depannya berhati-hati," pungkasnya.