Belasan Guru SMAN 9 Pontianak Laporkan Iky Kabah ke Polda Kalbar

Beberapa SMAN 9 Pontianak membuat laporan ke Ditreskrimsus Polda Kalbar Rabu, 5 Maret 2025. Foto: Rabiansyah/Hi!Pontianak

Hi!Pontianak - Belasan guru di SMA N 9 Pontianak melaporkan perbuatan seorang TikTokers asal Kota Pontianak Rizky Kabah yang sempat viral beberapa waktu lalu. Pada Rabu, 5 Maret 2025 sejumlah guru tersebut membuat laporan ke Ditreskrimsus (Direktorat Reserse Kriminal Khusus) Polda Kalbar.

Kepala sekolah SMA Negeri 9 Pontianak, Krisnawati Purnamasari menjelaskan, jika kedatangannya bersama guru-guru lainnya ke Polda Kalbar untuk membantah tuduhan dari Rizky Kabah.

“Kedatangan kami untuk sebagai tugas mengklarifikasi tuduhan dari oknum tersebut adalah tidak benar. Kami merasa punya tanggung jawab moral, karena siswa kami terdampak akibat perbuatan oknum tersebut,” katanya kepada sejumlah awak media di Polda Kalbar, Rabu 5 Maret 2025.

Krisnawati bilang, di tahun 2024 kemarin SMA N 9 Pontianak dan telah standarisasi menjadi lembaga perlindungan khusus ramah anak oleh lembaga terkait seperti Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) seperti contohnya.

“Kami baru-baru ini ditunjuk sebagai Lembaga Khusus Perlindungan Ramah Anak di mana kami harus menjalankan SOP yang terkait dengan perlindungan anak, jadi kami sangat menjaga sekali hak-hak anak yang pertama dilindungi,” tegasnya.

Rizky Kabah juga sempat dilaporkan atas tuduhan yang sama pada tahun 2023. Namun, terkendala oleh bukti yang belum mencukupi.

“Sebelumnya pernah dilaporkan pada 2023 kemarin di Polda Kalbar ini tetapi bukti belum cukup. Konten dari alumni ini sangat menyakiti kami guru karena fitnah yang dilakukan itu tidak benar,” ucapnya.

Perbuatan dari Rizky Kabah juga berdampak kepada siswa-siswi di sekolah tersebut. Karena sering menjadi bahan perbincangan dengan menyebutkan sekolah bersarang pembulian.

“Pernah ketika mengikuti suatu lomba mereka disebut dari sekolah sarang pembulian. Kemudian, akun sekolahan yang dikelola oleh anak-anak diserang netizen seolah-olah kami ini adalah pembuli di sekolah,” tambahnya.

Krisnawati berharap, semoga dengan laporan yang telah disampaikan bisa membuahkan hasil serta ganjaran yang setimpal.

“Saya berharap ini berhasil laporan nya. Agar anak-anak di sekolah kami merasa tenang dan terlindungi. Bukti-bukti konten itu banyak kami jadikan bahan untuk laporan dan dibantu dengan anak-anak lainnya, mungkin nanti jika saya dimintai keterangan insyaallah kami siap,” ucapnya.

Penulis: Rabiansyah