Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Konten Media Partner
Belum Ada Positif Corona di Sekadau, Kalbar, Salat Jumat Tetap Dilaksanakan
20 Maret 2020 15:20 WIB

ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Di tengah pandemi virus corona atau COVID-19, masjid-masjid di Kabupaten Sekadau, Kalbar, tetap melaksanakan salat Jumat seperti biasanya. Ratusan jamaah tetap melaksanakan salat Jumat, salah satunya di Masjid Besar Al-Falah Sekadau.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Masjid Besar Al-Falah Sekadau, Isnaini mengatakan, pelaksanaan salat Jumat masih tetap dilakukan seperti biasanya. “Alhamdulillah tidak ada perubahan. Kenapa kita tetap melaksanakan salat Jumat? Bukan berarti kita mengabaikan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dalam fatwa MUI, ketika daerah yang terpapar dan terjangkit itu boleh tidak melaksanakan salat Jumat,” ungkap Isnaini, Jumat (20/3).
Di Sekadau, kata Isnaini, belum ada kasus positif COVID-19. Sehingga, pelaksanaan salat Jumat masih dilaksanakan seperti biasanya. Kendati demikian, ia tetap mengimbau masyarakat, khususnya para jamaah agar tetap tenang dan waspada.
“Insya Allah kita tetap waspada dan saya sudah perintahkan petugas Al-Falah, setiap Jumat Masjid disemprot disinfektan. Ini sebagai langkah pencegahan. Bahkan, dari pihak kepolisian sudah melakukan penyemprotan disinfektan di Al-Falah,” ucapnya.
Selain itu, kata Isnaini, pengurus Masjid Al-Falah juga menyiapkan hand sanitizer yang ditempatkan di tempat-tempat wudu. “Kita juga akan siapkan sabun, setiap jamaah yang akan masuk agar cuci tangan dulu,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Sekadau, KH Mudhlar mengatakan, saat ini Sekadau masih dalam kondisi aman dan belum ada kasus positif corona. Mengingat Sekadau masih waspada, menurut Mudhlar, pelaksanaan ibadah dilakukan seperti biasa.
“Cuma yang perlu dihindari ini sifatnya yang tidak wajib, contohnya model pengajian-pengajian barang kali itu bisa dihindari. Kita tidak tahu kawan-kawan datang dari mana-mana. Imbauan dari MUI untuk ibadah, jadi kita laksanakan seperti biasa, hindari yang sifatnya tidak wajib tadi, seperti model pengajian-pengajian,” ujarnya kepada Hi!Pontianak.
Ia mengimbau kepada jamaah yang sakit agar segera berobat. Ia pun melarang, bahkan mengharamkan bila ada jamaah yang diketahui positif corona beraktivitas salat berjamaah di masjid.
“Maka yang terpenting menurut saya, kita mampu menjaga diri, jaga pola makan, termasuk selalu mencuci tangan,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT