Berawal dari Hobi, Maya Jadikan Kriya Buatannya Mendunia

Maya bersama kriya ciptaannya yang dipamerkan di INACRAFT 2025. Foto: Dok Prokopim Pempkot Pontianak

Hi!Pontianak - Di sudut Kota Pontianak, tepatnya di Jalan Wonoyoso Kompleks Citra Maulana Nomor 8C Kelurahan Akcaya Pontianak Selatan, sebuah workshop yang memancarkan pesona seni kerajinan tangan bernama Kegia Art Galler berdiri. Di sanalah Maya Noviza, seorang pengrajin binaan Dekranasda Kota Pontianak mengolah hobinya menjadi sebuah usaha yang kini mendunia.

"Awalnya, saya sangat tertarik dengan kerajinan yang menggunakan bahan baku payet, dan akhirnya saya menemukan teknik cabochon bead embroidery, yakni teknik menggabungkan keindahan batu alam yang dirangkaikan dengan payet atau manik-manik di sekelilingnya. Karena ini berawal dari hobi, saya sangat menikmati setiap prosesnya," ungkap Maya saat memamerkan kerajinan tangannya di stand Pontianak di Paviliun Kalbar pada INACRAFT 2025 di Jakarta Convention Center (JCC) 5 hingga 9 Februari 2025.

Karya-karya Maya telah mendapatkan pengakuan di berbagai ajang, baik di dalam negeri maupun internasional. Ia pernah meraih juara kedua dalam inkubator bisnis yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Barat untuk kategori produk kreatif.

Bahkan, produknya juga telah lolos kurasi untuk dipamerkan di Indonesia Frankfurt Festival di Jerman dan pameran di Jepang, sebuah pencapaian yang membanggakan bagi Maya dan Kegia Art Gallery.

“Alhamdulillah, karya-karya kriya saya sudah pernah lolos kurasi di tingkat internasional dan ini suatu sebuah kebanggaan bahwa hasil kreasi dari Kegia Art diakui di mancanegara,” tambahnya.

Kegia Art Gallery menawarkan berbagai pilihan dengan harga yang bervariasi. Kisaran harga aksesoris yang ditawarkan antara Rp40 ribu hingga Rp500 ribu.

“Aksesoris yang kami sediakan mulai dari gelang, kalung, cincin hingga bros,” ujarnya.