news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Bintang Naga, Sang Pemeran Utama dalam Perayaan Cap Go Meh

5 Maret 2025 11:38 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masyarakat menonton atraksi naga dari Tim Pagelaran Naga Damkar Panca Bhakti yang dimeriahkan dengan semburan api. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat menonton atraksi naga dari Tim Pagelaran Naga Damkar Panca Bhakti yang dimeriahkan dengan semburan api. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak – Bulan tidak dapat bersinar tanpa cahaya matahari. Begitu pula dengan naga, ia tidak akan bersinar tanpa bintang pemainnya. Sang pemeran utama sesungguhnya.
ADVERTISEMENT
Bertahun-tahun telah dilewati dengan pengalaman yang mumpuni, selalu menanti untuk menghadirkan kembali sosok sang naga yang turun dari Negeri Kayangan menuju Bumi. Setelah dilanda pandemi COVID-19 kurang lebih selama 3 tahun, dan juga Pemilu 2024, atraksi parade naga di Kota Pontianak dihentikan sementara waktu lantaran kondisi yang tidak memungkinkan.
Kehampaan kemeriahan yang menghantui selama beberapa tahun belakangan ini terpaksa tidak dapat menampilkan pagelaran naga sebagai salah satu tradisi etnis Tionghoa pada perayaan Cap Go Meh, yang bermakna sebagai ritual cuci jalan untuk membersihkan kota dari hal-hal buruk.
Kendati demikian, pada tahun 2023 lalu, Tim Pagelaran Naga Damkar Panca Bhakti yang bertempat di Jalan Letjend Suprapto Nomor 30, Pontianak, bertekad kuat untuk memainkan replika naga yang telah menjadi tradisi di setiap tahun dengan sendirinya, tanpa bersama tim pagelaran lain. Kala itu, belasan pemain anak muda dari tim pagelaran Naga Damkar Panca Bhakti berinisiatif untuk ‘mengeluarkan’ naga dari sangkarnya meskipun dengan dana terbatas.
ADVERTISEMENT
“Kami pengin main naga lagi karena di setiap tahun, tuh, selalu ada,” kata Ryan Octavianus selaku anggota Tim Pagelaran Naga Damkar Panca Bhakti dengan penuh harapan sembari mengenang permainan naga yang kerap ia lakukan.
Atraksi naga dari Tim Pagelaran Naga Damkar Panca Bhakti saat Festival Cap Go Meh 2576 di Pontianak, Kalimantan Barat, pada 12 Februari 2025. Foto: Dok. Istimewa
Berkat gebrakan tersebut pula, Ryan Octavianus yang telah menyandang gelar Sarjana Manajemen ini diberikan kepercayaan untuk menjadi Ketua Panitia Pagelaran Naga 2576 Damkar Panca Bhakti. Di mana naga pentolan mereka yang berwarna oren menyala, siap bersinar terang menyusuri sepanjang Jalan Gajah Mada dalam puncak perayaan Cap Go Meh yang jatuh pada 12 Februari 2025. Tak hanya itu, tandu joli dari tempat ibadah Klenteng Tjiang Kun Ya pun tampil perdana untuk diarak keliling bersama Naga Panca Bhakti saat malam hari.
ADVERTISEMENT
Telah menjadi andalan di setiap kali turun atraksi, sejak tahun 2000 hingga saat ini, replika naga milik Tim Pagelaran Naga Damkar Panca Bhakti selalu berwarna oren dan berukuran sepanjang 68 meter. Ryan menerangkan, pilihan rona jatuh kepada warna oren karena menyesuaikan dengan identitas dari Damkar Panca Bhakti itu sendiri. Dan menurut kepercayaan Tionghoa, angka 68 merupakan angka hoki atau angka yang baik.
Proses pembuatan replika naganya sendiri memakan waktu sekitar 3 bulan, yang diproduksi langsung oleh Edwin selaku anggota Tim Pagelaran Naga Damkar Panca Bhakti. Tak hanya satu, pada perayaan Cap Go Meh tahun ini, Edwin sebagai pengrajin naga telah membuat sebanyak lima naga, di antaranya adalah Naga Panca Bhakti, Naga Mitra Bhakti, Naga Nam Tau Kang, Naga Suhu Achai, serta naga yang berada di Kabupaten Ketapang.
ADVERTISEMENT
Tak semudah yang dipikirkan. Bermula dari pembuatan kepala naga yang memakan waktu cukup lama di antara bagian lain, yakni sekitar dua hingga tingga minggu. Setelahnya, dilanjutkan dengan pembuatan kain, lalu menciptakan kerangka badan naga lainnya. Kemudian, usai berhasil diproduksi seluruhnya menggunakan bambu dan rotan, kerangka-kerangka tersebut dipasang hingga menyerupai sosok naga sebagai proses akhir.
“Bahan utamanya, kalau kepala sama badan naga itu semua pakai bambu dan rotan. Pemasangannya paling 2-3 hari sudah bisa,” terang Edwin, pemuda asal Pontianak yang telah membuat replika naga sejak tahun 2020.
Para pemain naga melakukan atraksi dengan kompak setelah latihan berkali-kali. Foto: Dok. Istimewa
Setelah semuanya siap, maka para pemain pun dapat segera memainkannya, bergerak lincah ke sana ke mari untuk menjadi pemeran utama bersama sang naga yang mereka bawa. Mencuri perhatian panggung utama di bawah terik matahari dan terangnya malam selama beberapa hari.
ADVERTISEMENT
Demi menyukseskan Parade Naga Bersinar Cap Go Meh 2576 di Pontianak dengan total 39 ekor naga yang berpartisipasi, seluruh anggota Tim Pagelaran Naga Damkar Panca Bhakti telah mempersiapkannya semaksimal mungkin, dengan mengerahkan sebanyak 110 pemain untuk menyuguhkan penampilan terbaik. Baik itu laki-laki maupun perempuan—anggota lama atau baru, semuanya saling bekerja sama, menyatukan sinergi untuk mempersembahkan mahakarya setelah sekian lama.
Peluh tetes keringat dan tenaga yang dikeluarkan selama dua jam penuh di setiap kali agenda latihan berlangsung, tak menghalau rasa semangat yang membara di sekujur tubuh untuk tampil menggelora di hari puncak Cap Go Meh 2576. Hampir sepuluh jam telah dilalui bersama usai berlatih sebanyak tiga kali, menyatukan rasa kekompakan dan kekeluargaan di setiap kali suguhan penampilan.
ADVERTISEMENT
Andre Wijaya, pemuda tinggi dan berkacamata yang telah bermain naga di Tim Pagelaran Naga Damkar Panca Bhakti sejak tahun 2012 untuk meneruskan budaya etnisnya, turut menceritakan pengalaman suka dan duka selama berkecimpung.
“Dukanya palingan capek aja. Sukanya itu setiap tahun bisa ketemu teman, sampai sekarang juga. Kayak, wah, seru, nih, tiap tahun ketemu lagi ramai-ramai. Kita promosiin budaya kita ke luar,” tuturnya dengan senang.
Kedua bola mata di balik kacamata yang dikenakannya tampak berbinar saat membicarakan itu.
Atraksi naga yang dilakukan pada siang hari, sebelum puncak Festival Cap Go Meh 2576 di Pontianak. Foto: Dok. Istimewa
Sebagai pemain naga yang telah terjun lama, khususnya di bagian kepala naga dengan pemegang bobot terbesar dalam replika naga, Andre tentunya melakukan berbagai persiapan, mulai dari mengikuti latihan sesuai arahan panitia hingga membimbing para pemain baru agar lebih kompak dalam bermain. Melakukan yang terbaik untuk menyuguhkan penampilan terbaik pula dalam agenda tahunan ini.
ADVERTISEMENT
Untuk segi koreografi atau permainan naganya sendiri tidak jauh berbeda dari atraksi-atraksi yang telah dilakukan sejak dahulu. Seiring pergantian tahun, terdapat variasi gerakan baru dalam permainan naga yang ditampilkan.
“Atraksinya mulai dari masuk ekor, masuk tengah, lalu melingkar. Dari dulu selalu begitu, jadi sekarang ngikut-ngikut aja dan divariasikan lagi,” timpal Ryan.
Walaupun begitu, Ryan menegaskan, terdapat teknik-teknik yang harus diperhatikan dalam permainan naga karena tidak bisa ‘sembarangan main’. Hal ini penting dilakukan agar para pemain naga tidak kehabisan terlalu banyak tenaga dan tidak mengalami cedera otot, terutama bagi pemain yang berperan dalam memegang bagian kepala naga sekaligus tonggak utama.
Meski harus menunggu urutan tampil hingga selesai beratraksi, selama ini, Andre dan Ryan menepis rasa penat yang melanda dengan lautan euforia dari sorak-sorai penonton yang mengelilingi mereka.
ADVERTISEMENT
“Capek, tapi terbayarkan dengan bertemu teman-teman, jadi seru. Sama main naganya juga, kan, seru. Apalagi kalau di tempat ramai-ramai, pasti lebih seru, penontonnya heboh. Capek pun tak ada rasanya,” ungkap Andre dan Ryan.
Seperti yang telah dikatakan keduanya, sebagai pemain naga, sorot kebahagiaan lebih banyak terpancarkan, terlebih ketika menyaksikan langsung raut riang dari masyarakat yang menonton pagelaran naga. Euforia kian memuncak saat puluhan naga diarak keliling kota, tak terkecuali Naga Panca Bhakti yang memancarkan sinar terang benderang yang begitu ‘menyala’ saat malam tiba, tentunya tak terlepas berkat perjuangan dan usaha keras dari orang-orang hebat di baliknya.
Bintang pemainnya. Sang pemeran utama sesungguhnya. Bintang Naga!