Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
BKSDA Pasang Perangkap Buaya di Sungai Singkawang, Kalimantan Barat
2 Agustus 2019 11:03 WIB
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak – Kemunculan seekor buaya di belakang rumah warga di tepian Sungai Singkawang, pekan lalu, membuat masyarakat Singkawang resah. Menanggapi itu, instansi terkait, Jumat (2/8), memasang sebuah perangkat buaya di Sungai Singkawang.
ADVERTISEMENT
Pemasangan perangkap ini dilakukan oleh Pemkot Singkawang bersma Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) seksi konservasi wilayah 3 Singkawang. “Untuk sementara, dilakukan pemasangan perangkap. Yang jelas, pemasangan papan tanda peringatan telah kita lakukan sejak lama. Kemudian kita juga mengimbau warga untuk berhati-hati apabila beraktifitas di sekitar sungai,” kata Suparto, Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah 3 Singkawang, kepada wartawan di Singkawang.
Ia menambahkan, pemasangan perangkap ini, dilakukan selepas intensitas buaya yang menampakkan diri di Sungai Singkawang, semakin sering. Terakhir, seekor buaya sepanjang 3 meter naik ke tangga rumah warga di Jalan Budi Utomo, Singkawang, Sabtu (27/7) pekan lalu.
Warga yang resah, kemudian mendesak pemerintah bergerak, guna mencari solusi atas masalah ini. “Perangkap milik BKSDA ini terbuat dari besi yang diberi jeriken plastik serta umpan seekor ayam,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata Suparto, direncanakan tim dari BKSDA akan melakukan patroli sungai, untuk mendata jumlah populasi buaya di Sungai Singkawang. “Kami juga menyiapkan sebuah nomor hotline agar warga yang melihat buaya untuk segera dapat melapor,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi, baik dengan BKSDA, kepolisian, maupun Kodim Singkawang, untuk mencari senapan bius, untuk digunakan sebagai salah satu cara melumpuhkan buaya. “Untuk kemudian kita pindahkan ke Sinka Zoo singkawang,” ungkapnya.
Menurut Wali Kota, hal ini terpaksa dilakukan, mengingat potensi bahaya yang muncul, terutama bagi warga di tepian Sungai Singkawang. Sungai yang membelah kota singkawang ini, berjarak sekitar tiga kilometer dari muara, yang menjadi habitat buaya. (hp1)
ADVERTISEMENT
Live Update