BKSDA Pasang Perangkap Buaya di Sungai Singkawang, Kalimantan Barat

Konten Media Partner
2 Agustus 2019 11:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Personel BKSDA memasang perangkap buaya di Sungai Singkawang. Foto: Dok Hi!Pontianak
Hi!Pontianak – Kemunculan seekor buaya di belakang rumah warga di tepian Sungai Singkawang, pekan lalu, membuat masyarakat Singkawang resah. Menanggapi itu, instansi terkait, Jumat (2/8), memasang sebuah perangkat buaya di Sungai Singkawang.
ADVERTISEMENT
Pemasangan perangkap ini dilakukan oleh Pemkot Singkawang bersma Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) seksi konservasi wilayah 3 Singkawang. “Untuk sementara, dilakukan pemasangan perangkap. Yang jelas, pemasangan papan tanda peringatan telah kita lakukan sejak lama. Kemudian kita juga mengimbau warga untuk berhati-hati apabila beraktifitas di sekitar sungai,” kata Suparto, Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah 3 Singkawang, kepada wartawan di Singkawang.
Perangkap buaya dipasang setelah kemunculan buaya di Sungai Singkawang yang dinilai meresahkan. Foto: Dok Hi!Pontianak
Ia menambahkan, pemasangan perangkap ini, dilakukan selepas intensitas buaya yang menampakkan diri di Sungai Singkawang, semakin sering. Terakhir, seekor buaya sepanjang 3 meter naik ke tangga rumah warga di Jalan Budi Utomo, Singkawang, Sabtu (27/7) pekan lalu.
Warga yang resah, kemudian mendesak pemerintah bergerak, guna mencari solusi atas masalah ini. “Perangkap milik BKSDA ini terbuat dari besi yang diberi jeriken plastik serta umpan seekor ayam,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata Suparto, direncanakan tim dari BKSDA akan melakukan patroli sungai, untuk mendata jumlah populasi buaya di Sungai Singkawang. “Kami juga menyiapkan sebuah nomor hotline agar warga yang melihat buaya untuk segera dapat melapor,” katanya.
Wali Kota Tjhai Chui Mie melihat proses persiapan perangkap buaya yang akan dipasang di Sungai Singkawang. Foto: Dok Hi!Pontianak
Sementara itu, Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi, baik dengan BKSDA, kepolisian, maupun Kodim Singkawang, untuk mencari senapan bius, untuk digunakan sebagai salah satu cara melumpuhkan buaya. “Untuk kemudian kita pindahkan ke Sinka Zoo singkawang,” ungkapnya.
Menurut Wali Kota, hal ini terpaksa dilakukan, mengingat potensi bahaya yang muncul, terutama bagi warga di tepian Sungai Singkawang. Sungai yang membelah kota singkawang ini, berjarak sekitar tiga kilometer dari muara, yang menjadi habitat buaya. (hp1)
ADVERTISEMENT