Konten Media Partner

BMKG Beri Pelatihan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan di Ketapang

29 Juli 2023 16:06 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BMKG menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Ketapang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
BMKG menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Ketapang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dalam hal ini Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak melaksanakan pelatihan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) ke-6 di Kalbar.
ADVERTISEMENT
Pelatihan yang digelar di Kabupaten Ketapang ini diikuti oleh sebanyak 100 peserta, terdiri dari nelayan dan stakeholders kemaritiman. Serangkaian kegiatan SLCN ini bertujuan untuk membagikan edukasi terkait keterampilan mengakses dan membaca informasi cuaca yang menjadi bekal penanganan untuk berbagai kondisi cuaca yang terjadi di laut.
"Kegiatan SLCN ini diselenggarakan sebagai upaya nyata BMKG untuk turut serta mendukung program pemerintah di bidang maritim dan pangan serta pendekatan kepada nelayan di Kabupaten Ketapang," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, Raden Eko Sarjono, Sabtu, 29 Juli 2023.
Raden Eko juga berharap kegiatan dan koordinasi dengan stakeholder dan nelayan di Ketapang tidak berhenti sampai di sini saja, tetapi bisa terus berlanjut dan bersinergi prima untuk keselamatan dan meningkatkan perekonomian nelayan dan daerah.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, mengatakan kegiatan pelatihan tersebut sangat penting dilakukan. Mengingat Kabupaten Ketapang merupakan penyuplai produksi perikanan terbesar di Kalbar dan dapat menjadi media awal untuk menimba ilmu, bertukar pengalaman, serta berdiskusi antar peserta dan panitia.
Guswanto juga menyampaikan, nelayan perlu dilatih untuk bisa membaca informasi cuaca, gelombang laut, arah arus dan angin di wilayah perairan dan samudera di Indonesia melalui aplikasi Indonesia Weather Information for Shipping (INAWIS).
"Di INAWIS dapat dilihat waktu terjadi gelombang tinggi, angin, dan juga lokasi keberadaan ikan, sehingga bukan lagi mencari ikan tetapi menangkap ikan," ujarnya.
Pelatihan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Ketapang. Foto: Dok. Istimewa
Kegiatan ini dibagi menjadi dua hari, hari pertama dilaksanakan di Aula Desa Sungai Kinjil Pesisir pada Selasa, 25 Juli 2023 dan dihadiri oleh Anggota Komisi V DPR RI, Boyman Harun, yang diwakili Anggota DPRD Kalimantan Barat, Yuliani. Kepala Desa Sungai Kinjil Pesisir, Gusti Suhaimi, serta perwakilan BMKG Kalimantan Barat, Erik Handono.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pelaksanaan kegiatan SLCN hari kedua dilaksanakan pada Rabu, 26 Juli 2023 yang sekaligus dilakukan acara pembukaan yang diselenggarakan di Aula Parkir Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kabupaten Ketapang. Pada kesempatan tersebut hadir Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto.
Selain itu hadir juga Yuliani yang mewakili anggota Komisi V DPR RI, Boyman Harun, Kepala Pusat Meteorologi Maritim, Eko Prasetyo, Bupati Kabupaten Ketapang yang diwakili oleh Sekretaris BPBD Ketapang, Suryadi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ketapang, Adi Mulia, Jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang, seluruh Kepala UPT Provinsi Kalimantan Barat, serta Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, Raden Eko Sarjono.
Acara di awali dengan kemeriahan tarian khas Melayu, Tari Zapin Bersahabat dan dilanjutkan dengan laporan Raden Eko Sarjono selaku ketua pelaksana SLCN Kalimantan Barat Tahun 2023
ADVERTISEMENT
Setelah itu, sambutan sekaligus pembukaan oleh Anggota DPRD Kalimantan Barat, Yuliani. Ia berharap, para peserta dapat menjadikan pelatihan tersebut sebagai kesempatan yang besar untuk menunjang aktivitas di laut.
Saat melaut, peserta bisa tetap menghasilkan tangkapan yang banyak dengan tingkat keamanan dan keselamatan yang tinggi dengan pengetahuan yang diperoleh. Beliau juga menambahkan bahwa dengan bumi kita yang semakin tua dan cuaca yang tidak menentu, informasi cuaca dan iklim dari BMKG sangatlah penting untuk dimiliki.
Besar harapan pelatihan ini dapat menjadi sumber informasi dari segi cuaca dan iklim bagi para nelayan. Setelah kegiatan pembukaan, dilanjutkan dengan pemberian materi dari BMKG terkait produk-produk informasi cuaca dan iklim, pengenalan alat observasi, dan cara membaca informasi cuaca BMKG serta para nelayan dibekali ilmu dari SAR terkait teknik dan upaya penyelamatan di laut.
ADVERTISEMENT
Penulis: Uli