Bubur Ikan, Makanan Khas Pontianak Yang Digemari Wisatawan

Konten Media Partner
29 Maret 2019 13:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bubur Ikan Khas Pontianak. Foto: Teri Bulat
zoom-in-whitePerbesar
Bubur Ikan Khas Pontianak. Foto: Teri Bulat
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kalau kamu lagi jalan-jalan ke Pontianak, tak lengkap rasanya jika belum mampir ke tempat makan legendaris yang satu ini. Bubur ikan di Jalan Diponegoro.
ADVERTISEMENT
Eits, tapi bukan sembarang bubur loh. Bubur ikan merupakan makanan khas dari warga Tionghoa di Kota Pontianak. Bubur ikan ini disajikan dengan nasi, sayur sawi asin, daun bawang, daging ikan yang sudah diolah, cumi, dan disiram dengan kuah kaldu. Sangat pas dinikmati pada cuaca yang dingin atau saat malam. Untuk rasa, tentunya sudah tidak perlu diragukan lagi!
Ternyata bubur ikan cukup sulit untuk ditemukan di daerah lain di Indonesia. Kalau pun ada, menurut Ahua, penjual bubur ikan yang legendaris tersebut, pasti yang menjualnya orang dari Pontianak.
Ahua meracik bubur ikan di lapaknya, di Jalan Diponegoro Pontianak. Foto: Teri Bulat
"Nah, kalau di luar negeri saya gak tau ya. Misalkan seperti di Singapura atau Hongkong, mungkin ada, cuma pasti berbeda versi. Kan di sana juga banyak etnisnya," katanya.
ADVERTISEMENT
Memiliki nama lengkap Chu Cun Hua, penjual bubur ikan legendaris tersebut mengatakan, bahwa dia adalah generasi kedua, setelah generasi pertama yang menjual bubur ikan tersebut adalah dari Ayahnya. Ahua mengatakan, dia berjualan bubur ikan ditemani dengan beberapa adik kandungnya.
Bubur ikan di Jalan Diponegoro tersebut sudah berusia kurang lebih berkisar 40 tahun, Mendiang Ayahnya yang pertama meracik bumbu makanan tersebut. Sebelumnya, mereka berjualan bubur ikan tersebut di dalam Pasar Mawar Pontianak, yang lokasinya tidak jauh dari tempat berjualan saat ini.
Bubur ikan yang sudah buka sejak tahun 1978 ini, kerap kali dikunjungi oleh wisatawan. Bahkan beberapa pejabat juga turut merasakan kenikmatan makanan khas dari warga Tionghoa tersebut.
ADVERTISEMENT
Ahua membuka lapak dagangannya mulai pukul 18.30 WIB, dan tutup menjelang tengah malam. Tempat makan tersebut jarang terlihat sepi pengunjung.
Dibandrol dengan harga Rp 20 ribu hinga Rp 40 ribu, kamu sudah bisa merasakan kenikmatan dari bubur ikan ini. "Harga tercantum sesuai dengan daging ikan atau campuran lain yang diinginkan oleh konsumen. Jadi kita selalu sediakan berbagai macam ikan, dan tentunya ikan yang bisa diolah menjadi bubur, seperti ikan alu-alu, kakap merah atau putih, dan toman," kata Ahua, sambil menuangkan kuah kaldunya. (hp8)