Cegah Penyakit Akibat Kabut Asap di Pontianak, Ini Saran Dokter Anak

Konten Media Partner
15 Agustus 2023 10:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak sakit. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sakit. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Kabut asap mulai melanda Kota Pontianak dan sekitarnya akibat dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tebalnya kabut asap tentu membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, khususnya bagi anak-anak. Salah satu gangguan kesehatan yang dimaksud adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) hingga pneumonia.
ADVERTISEMENT
ISPA ditandai dengan sejumlah gejala, meliputi sakit kepala, demam, hidung berair atau tersumbat, batuk, sakit pada tenggorokan, badan terasa pegal atau nyeri sendi, dan sesak napas. Gangguan saluran pernapasan tersebut mesti mendapatkan perawatan dengan segera agar tak semakin parah, terutama untuk bayi, balita, anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
Dokter Anak di Pontianak, Nevita, mengatakan selain batuk, pilek atau alergi kulit yang sering terjadi pada anak-anak, ISPA juga menjadi penyakit yang sering ditemukan saat terjadi kabut asap.
"Pipa pernapasan anak-anak diameternya lebih kecil dibanding orang dewasa. Jika ada rangsangan dari luar, misalnya asap, akan terjadi pembengkakan di pipa itu. Akibatnya saluran mukosa membengkak dan pipanya mengecil," ungkapnya, Selasa, 15 Agustus 2023.
ADVERTISEMENT
Mencegah hal tersebut, Nevita memberikan beberapa saran untuk menjaga kesehatan anak bila tetap menjalani aktivitas di tengah kabut asap.
"Pertama, orang tua dan anak-anak perbanyak konsumsi air putih dan makanan-makanan sehat," ujarnya.
Selanjutnya dirinya berpesan untuk mengurangi intensitas ke luar rumah jika tidak berkepentingan. Tak lupa Nevita mengingatkan kepada orang tua untuk memperhatikan jajanan anak di saat kondisi kabut asap seperti ini.
"Sedapat mungkin hindari atau kurangi aktivitas di luar rumah atau gedung, terutama bagi anak yang menderita penyakit gangguan pernafasan. Jika terpaksa pergi ke luar rumah maka sebaiknya orang tua menggunakan masker kepada anak-anak mereka. Dan juga, jangan membiarkan anak-anak untuk mengkonsumsi jajanan diluar, sebaiknya orang tua memperhatikan jajanan anak-anak untuk saat ini," pesannya.
ADVERTISEMENT