Cerita Warga Sambas Nabung Uang Receh Selama 3 Tahun hingga Terkumpul Rp 65 Juta

Konten Media Partner
27 Januari 2022 10:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uang logam yang ditabung warga Sambas. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Uang logam yang ditabung warga Sambas. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Mustafa, seorang warga asal Desa Sentebang, Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas, Kalbar, tak menyangka uang logam (receh) yang dikumpulkannya selama 3 tahun belakangan terkumpul hingga Rp 65 juta.
ADVERTISEMENT
Dihubungi Hi!Pontianak, Makcik Nia, adik Mustafa mengatakan, niat awal abangnya menabung uang logam adalah untuk berangkat umrah bersama sang istri. Mereka memilih menabung uang logam itu bukan tanpa alasan. Sebab, jika menabung dengan uang kertas akan selalu digunakan.
"3 tahun lalu abang saya ada bilang pengin pergi umrah. Mau nabung pakai duit recehan. Kalau nabung pakai duit kertas enggak mungkin katanya karena kalau duit kertas pasti ndak bisa nyimpan. Setelah dibuka terkumpul sebanyak Rp 65 juta, dapat umrah suami istri," kata Nia kepada Hi!Pontianak, Kamis, 27 Januari 2022.
Mustafa hanyalah seorang penjual kayu dan penampung buah naga. Uang logam yang dikumpulkan tersebut berasal dari sisa uang belanja sehari-hari mereka. Selain itu Mustafa juga merupakan seorang Ketua Pengurus Masjid di tempat tinggalnya. Selain itu, setiap Jumat, Mustafa mendapati uang logam dalam kontak infak, maka ia akan menukar uang tersebut dengan uang kertas.
ADVERTISEMENT
Warga Sambas menghitung uang logam yang ditabung selama 3 tahun terakhir. Foto: Dok. Pribadi
"Dari duit (sisa) belanja dan kebetulan abang saya jadi ketua masjid, ngumpulkan dari infak setiap Jumat terus ditukari dengan duit kertas," ungkap Nia.
Selama 3 tahun uang-uang logam itu terisi pada 14 galon air mineral. Satu galon air mineral isinya bermacam-macam. Ada uang logam dengan nominal Rp 100, Rp 200, Rp 500 hingga Rp 1.000. Waktu yang dibutuhkan untuk menghitung uang-uang tersebut hampir seharian dan dibantu dari beebrapa kerabat.
"Total tabungannya ada 14 galon. Dibuka semua, dapat Rp 65 jutaan. Kami sekeluarga ngitungnya dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam," ucapnya.
Kini uang tersebut telah ditukar di salah satu toko di sana. Nia mengungkapkan, alasannya tidak menukarkan ke bank karena toko itu dengan senang hati menerima uang receh tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ada toko yang menerima (penukaran uang) untuk kembalian, katanya perlu duit celengan," pungkasnya.