Chaikue, Makanan Khas Tionghoa, Diburu untuk Berbuka Puasa

Chaikue. Foto: Teri

Hi!Pontianak - Sudah memasuki separo bulan Ramadan, masih saja ada takjil yang mungkin belum sempat kamu cicipi, karena banyaknya pilihan makanan yang bisa kita nikmati untuk berbuka puasa.

Satu di antara takjil yang paling dicari di Pontianak adalah chaikue. Chaikue sebenarnya adalah makanan khas warga Tionghoa. Namun, walaupun begitu, makanan ini menjadi incaran untuk berbuka puasa oleh umat muslim karena rasanya yang sangat enak. Citarasanya yang asin dan dipadukan dengan sambal cair, makanan kukus ini hampir selalu terlihat di meja pedagang takjil.

Chaikue merupakan makanan yang dibuat dengan cara dikukus, berbahan dasar tepung beras yang dikombinasikan dengan tepung kanji, membuat tekstur dari adonan ini kenyal dan lembut. Selain itu, adonan tepung tadi diisi dengan berbagai macam varian, yaitu talas, bengkoang, kacang, rebung, kucai, atau ebi yang diiris-iris. Setelah dikukus, untuk menambah rasa gurih pada chaikue ini, bagian luar kulit dioles dengan menggunakan minyak bawang putih.

Makanan khas ini disantap dengan sambal cair yang dicampur dengan bawang putih. Sambal cair tersebut biasanya dibuat cukup pedas, dan dicampur dengan kecap asin atau manis sesuai selera, sehingga saat menyantap chaikue tersebut menambah citarasa gurih-gurih pedas.

Bentuk dari chaikue ini seperti menyerupai pastel. Hanya saja kulitnya dibiarkan basah. Makanan khas ini memiliki kulit yang tipis, sehingga saat disantap makanan ini akan terasa lembut di mulut.

Chaikue disajikan di dalam wadah yang terbuat dari alumunium lalu dialas dengan daun pisang dan chaikue biasanya disusun melingkar.

Berbagai rumah makan khusus penjual chaikue ini selalu terlihat ramai dikunjungi. Wisatawan yang datang ke Pontianak selalu menyempatkan diri untuk mencicipi makanan khas Tionghoa yang satu ini. Selain teksturnya yang lembut, isi varian dari chaikue yang beragam ini menjadi daya tarik para penggemarnya. (hp8)