Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten Media Partner
Dalang Muda Asal Pontianak Rangkul Gen Z dengan Buat Komunitas Wayang
17 April 2025 11:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Tri Wiryawan (25) pria asli kelahiran Kalimantan Barat (Kalbar) keturunan Jawa memilih jalan menjadi ‘Dalang Muda’ untuk melestarikan budaya agar dikenal oleh anak muda di zaman sekarang.
ADVERTISEMENT
“Kita ini hanya melestarikan juga memperkenalkan kepada adik-adik kita apa sih wayang, apa itu wayang dan sebagainya siapa tau mereka juga tertarik,” ungkap Tri yang juga lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta pada tahun 2017 saat ditemui Hi!Pontianak di kediamannya pada Senin, 14 April 2025.
Setelah lulus, ia mengajak sejumlah anak muda untuk membangun komunitas wayang kulit ‘Wijaya Laras Junior’ agar lebih memperkenalkan wayang terhadap masyarakat di Kalbar khususnya di kaum anak muda.
“Kami di sini buat komunitas dan sekarang Alhamdulillah sudah kurang lebih hampir setahun, total pemain saat ini sekitar kurang lebih 20 orang, dan saya sendiri yang menjadi dalangnya,” tambah pemuda yang dari kecil sudah punya keinginan jadi dalang ini.
ADVERTISEMENT
Sedikit demi sedikit ia berusaha mengumpulkan alat-alat gamelan yang digunakan untuk latihan hingga pementasan, dan akhirnya mendapatkan gamelan yang terbuat dari perunggu (campuran timah dan tembaga) yang dibelinya dari seseorang. Kualitas suara gamelan asli perunggu memang jauh lebih baik dibandingkan gamelan yang hanya menggunakan bahan lainnya.
“Untuk alat-alat sendiri kebetulan ini rejeki nomplok, gamelan ini punya almarhum yang sudah meninggal terus diwariskan ke anak angkatnya dan dijual, kami dengar kami kejar dan dapat dengan harga Rp 80 juta semua. Sedangkan ini kalau kita berhitung secara real tidak lari dari Rp 200 juta hingga Rp 500 juta,” jelasnya.
Saat ini kendala yang dimiliki hanya dari segi perawatan alat yang memakan biaya cukup besar dan harus dikirim keluar jika memperbaiki alat tersebut. Namun tersebut tidak membuat semangat sang dalang remaja itu turun. Ia terus bertekad memperkenalkan seni wayang tersebut kepada masyarakat yang ada di Kalbar.
ADVERTISEMENT
“Di sini kan mayoritas nya berbagai macam suku, nah cara saya memperkenalkan nya seperti ini dengan cara melestarikan tradisi budaya kita yang sudah ada agar dapat dikembangkan ke depan nantinya,” tutupnya.
Penulis: Rabiansyah